Jakarta: Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, mengatakan bahwa masyarakat Jawa Timur sangat beragam. Untuk itu diperlukan kemampuan pemimpin yang mempunyai manajemen konflik.
“Keberagaman itu memiliki dua dimensi. Satu kekuatan membangun dan kedua kekuatan yang bisa juga ditruktif. Maka titik temunya adalah bagaimana kita bisa melakukan manajemen konflik dan mengurangi risiko keberbedaan kepentingan,” kata Luluk dalam Debat Kedua Pilgub Jatim dikutip dari Youtube KPU Jatim, Minggu, 3 November 2024.
Lebih lanjut Luluk mengatakan, dengan keberagaman tersebut Jawa Timur tidak bisa dikelola dengan eksklusif. Apalagi hanya mementingkan kelompok dan golongan tertentu.
“Apalagi timsesnya tertentu dan kemudian dari kelompok-kelompok dekat dengan gubernur” ucapnya.
Baca juga: Debat Pilkada, Luluk-Lukman Pastikan Tak Ada Perda yang Menyengsarakan Rakyat |
Luluk pun menegaskan ia akan membuka ruang-ruang partisipasi publik. Selain itu, ia juga memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus mengutamakan sektor-sektor pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, APBD juga harus menjangkau kelompok perempuan, kelompok etnis yang berbeda, kelompok adat. Termasuk juga kelompok pemuda dan kelompok yang selama ini termarjinalkan.
“Oleh karena itu Jawa Timur kuat kalau menghargai perbedaan namun manajemen perbedaan harus kita harus kita utamakan. Karena itu lah akan membuat Jawa Timur maju dan sejahtera,” tegasnya.