Jakarta: Masyarakat Sumatra Utara (Sumut) disebut masih mempertimbangkan agama dan suku etnis di
Pilkada Sumut 2024. Hal ini terpotret dari hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI).
Didasarkan pada agama responden beragama Islam persentasenya mencapai 63,2 persen. Selanjutnya sebanyak 26,6 persen dari Protestan, 7,3 persen Katolik, 2,4 persen Buddha, 0,3 persen Kong Hu Cu, dan 0,2 persen Hindhu.
"Hasil survei terkait tingkat elektabilitas bakal calon gubernur mempunyai hubungan yang signifikan dengan pertimbangan responden dalam memilih bakal cagub," kata Direktur Eksekutive LKPI Togu Lubis, dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 Agustus 2024.
Togu mengungkapkan demographi responden menurut suku dan etnis di Sumut, di antaranya 24,84 persen dari Tapanuli/Toba, 11,2 persen Mandailing, 5,9 persen Karo, 2,4 persen Simalungun, 0,7 persen Pakpak, 6,36 persen Nias, 5,8 persen Melayu, dan 2,7 persen Tionghoa.
Ada 2,6 persen penduduk yang merupakan suku Minang dan 0,9 persen Aceh, suku atau etnis dari pulau Jawa mencapai 33,4 persen, dan sebanyak 3,2 persen etnis lainnya.
Menurut Togu, hal ini dapat diartikan sangat jelas faktor agama dan suku etnis menjadi preferensi penting responden dalam memilih kepala daerah di Sumut.
Pihaknya juga mengukur elektabilitas cagub Sumut. Survei dilakukan dengan simulasi terbuka (top of mind) dan simulasi semi terbuka dengan menyodorkan tiga nama bakal cagub.
Berdasarkan hasil survei, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menempati urutan pertama dengan 27,2 persen. Kemudian, mantan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menempati urutan kedua dengan 19,7 persen, dan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dengan 17,2 persen.
Hasil dari simulasi semi terbuka dengan tiga nama bakal Cagub Sumut, elektabilitas tertinggi masih Nikson Nababan dengan 31,8 persen.
Kemudian Edy Rahmayadi sebesar 29,9 persen, Bobby Afif Nasution 24,6 persen, dan responden yang tidak memilih sebesar 13,7 persen.
"Hasil survei juga mengambarkan pertimbangan responden dalam memilih bakal Cagub Sumut. Di mana 79,6 persen responden memilih calon gubernur karena kesamaan agama dengan calon gubernur, sedangkan 80,6 persen pilihan didasarkan kesamaan suku dengan calon gubernur," ujar dia.
Survei dilakukan pada 30 Juli-7 Agustus 2024 terhadap 1.800 responden dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia di Provinsi Sumut yang memiliki hak pilih dalam pemilu. Yakni mereka yang berusia 17 tahun hingga lebih atau sudah menikah ketika survei berlangsung.
Pengambilan sampel dengan metode multistage random sampling atau wawancara secara tatap muka dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,31 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))