Mojokerto: Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mulai memetakan potensi kerawanan jelang
Pilkada Serentak, 9 Desember 2020. Berdasarkan rapat koordinasi, daerah berpotensi rawan tersebar di 14 kecamatan.
"Potensi kerawanan terjadi di daerah yang susah dijangkau serta tempat tinggal para pasangan calon," ujar Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander, Kamis 12 November 2020, melansir
Clicks.id.
Selain itu, lanjut dia, kerawanan juga berpotensi terjadi di wilayah perbatasan dengan kabupaten tetangga yang juga menggelar pilkada. Antara lain Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Malang.
Dia mengungkap, wilayah tersebut punya tingkat kerawanan bervariasi. Seperti kawasan di lereng pegunungan yang susah dijangkau saat musim hujan.
Baca: NasDem Akan All Out Menangkan Usungan di 12 Daerah di Sulsel
"Daerah tersebut rawan terjadi bencana alam sehingga susah untuk pendistribusian logistik Pilkada, " jelasnya.
Dia mengaku telah melakukan antisipasi potensi kerawanan di 14 kecamatan itu. Antara lain kepolisian akan menempatkan personel lebih untuk melakukan pengamanan.
Selain melakukan pemetaan daerah rawan, antisipasi gangguan kondusifitas juga terus dilakukan saat pelaksanaan kampanye yang masih berlangsung. Tak hanya itu, antisipasi kerawanan terus dilakukan hingga proses pemungutan suara, pada 9 Desember 2020.
Pilkada Kabupaten Mojokerto diikuti tiga pasangan calon. Ketiga pasangan tersebut yakni Ikfina Fahmawati-Muhammad Albara, Yoko Priyono-Chairun Nisa serta pasangan Punkasiadi-Titik Mashuda
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))