Jayapura: Ketua KPU Papua Theodorus Kossay mengatakan penetapan tanggal
Pilkada Kabupaten Boven Digoel oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada, 21 Desember 2020 dinilai tidak memungkinkan. Pihaknya belum mendapat informasi terkait penetapan tanggal Pilkada Boven Digoel Tersebut.
"Saya sendiri belum dapat infomrasinya, tapi ada informasi seperti itu. Kami sudah menyurat ke Gubernur Papua mengenai tanggal pemungutan suara tersebut, dan tinggal beliau memberikan surat kepada kami (KPU) terkait surat yang kami ajukan tersebut," kata Kossay melalui sambungan telepon selularnya, Kamis, 17 Desember 2020.
Pihaknya mengajukan pelaksanaan Pilkada Boven Digoel pada 28 Desember 2020 ke Gubernur Papua. Pemilihan tanggal tersebut karena proses pencetakan logistik dan distribusi membutuhkan waktu.
"Logistik ini kan ada beberapa jenis logistik yang belum dicetak, misalnya surat suara, surat KWK, hologram, DPC, C hasil lampiran," ujarnya.
Untuk itu, kata Kossay, pihaknya tidak yakin bila haris mengikuti intruksi Gubernur Papua terkait dengan pelaksanaan Pilkada Boven Digoel pada 21 Desember 2020. Pasalnya, kata dia, proses tahapan pilkada membutuhkan waktu.
Baca: Gubernur Papua: Pilkada Boven Digoel Digelar 21 Desember
"Ada beberapa logistic yang baru tiba di Jayapura tadi. Setelah tiba di Jayapura, kami akan melakukan sortir dan verifikasi, kemudian memisahkan ke setiap TPS. Apakah ada yang rusak atau tidak, kami harus memastikannya. Selain itu, pelipatan surat suara, kemudian pengepakan (dimasukkan dalam dos), dan ini semua butuh waktu," terangnya.
Kemudian, kata Kossay, pihaknya belum melakukan Bimtek dan Simulasi terhadap beberapa distrik di kabupaten tersebut. Dia mengungkap, baru 17 distrik dari 20 distrik yang telah dilakukan Bimtek dan simulasi.
"Semua ini butuh waktu. Selain itu, menghargai perayaan Natal bagi umat Kristiani. Kalau dibilang tanggal 21 Desember 2020, maka persiapannya hanya tinggal tiga hari, dan untuk tiga hari persiapan saya tidak akan bisa," ujarnya.
Dia menerangkan, proses pendistribusian logistik ke distrik di Boven Digoel harus dilalui melalui darat, udara, maupun sungai. Sehingga akan sangat membutuhkan waktu.
"Kadang, cuaca tidak familiar untuk proses ini. Ini yang menjadi pertimbangan kami," terangnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))