Emil dan Arumi Bachsin Sapa Warga di CFD Surabaya
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama istrinya, Arumi Bachsin, kebanjiran permintaan swafoto di Car Free Day Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Februari 2018. Foto: Medcom.id/Syaikhul Hadi
Surabaya: Suasana Car Free Day (CFD) disekitaran Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 4 Maret 2018, pagi mendadak heboh. Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama istrinya, Arumi Bachsin, ikut berolahraga dan bencengkerama dengan warga.
Pasangan Khofifah Indar Parawansa ini sontak dikerubuti warga. Apalagi kedatangan Emil yang tak disangka ini juga ditemani sang istri nan berparas cantik.
Bak bertemu artis idola, mereka kebanjiran permintaan swafoto. Emil meladeni warga Surabaya tanpa pernah melepas senyum .
Mantan konsultan Bank Dunia ini juga menyambangi sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi keramaian CFD. Emil mengobrol dan menampung keluh kesah mereka yang terbentur larangan berjualan di trotoarsaat CFD.
"Saya menyuarakan keluhan penjual-penjual di sini. Kami dilarang berjualan di trotoar padahal kami berjualan beberapa jam saja setiap minggunya. Mungkin seminggu sekali hanya dua jam saja," ujar Agnia, penjual mukena di sekitaran Taman Bungkul.
Padahal, lanjut Agnia, pedagang di tempat lain seperti di Pasar Keputran dan Pasar Kembang bisa berjualan setiap paginya hingga ke jalan-jalan raya. "Itu masih dibolehkan. Kita ingin meminta jalan tengahnya, ada solusi bagi kami untuk bisa mengais rejeki di CFD ini," harap Agnia kepada Emil.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama istrinya, Arumi Bachsin, mendengar keluhan pedagang. Foto: Medcom.id/Syaikhul Hadi
Emil menyatakan penataan daerah tentunya menjadi kewenangan masing-masing Pemerintah Kabupaten atau Kota. Pemerintah Provinsi tentunya hanya dapat mendorong pertumbuhan UMKM ini bisa berkembang lebih baik.
"Secara pribadi saya yakin tanpa pedagang CFD juga tidak akan rame dan saya yakin bila semuanya duduk bersama pasti akan menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Pedagang harus bisa memahami pemerintah. Sebaliknya pemerintah daerah melakukan hal yang sama untuk menemukan jalan tengah," terang Emil.
Lebih jauh, CFD memberikan kesempatan antara penjual dan pembeli. Pembeli di CFD ini mencari barang yang tentunya tidak setiap hari di jual di toko, atau bisa saja sesuatu barang yang unik. Bahkan, CFD ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan suatu produk yang unik.
"Bisa juga promosi inovasi itu disini. Ini merupakan suatu kesempatan anak-anak kampus, mahasiswa mendisplay apa yang baru di Surabaya," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
Pasangan Khofifah Indar Parawansa ini sontak dikerubuti warga. Apalagi kedatangan Emil yang tak disangka ini juga ditemani sang istri nan berparas cantik.
Bak bertemu artis idola, mereka kebanjiran permintaan swafoto. Emil meladeni warga Surabaya tanpa pernah melepas senyum .
Mantan konsultan Bank Dunia ini juga menyambangi sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di lokasi keramaian CFD. Emil mengobrol dan menampung keluh kesah mereka yang terbentur larangan berjualan di trotoarsaat CFD.
"Saya menyuarakan keluhan penjual-penjual di sini. Kami dilarang berjualan di trotoar padahal kami berjualan beberapa jam saja setiap minggunya. Mungkin seminggu sekali hanya dua jam saja," ujar Agnia, penjual mukena di sekitaran Taman Bungkul.
Padahal, lanjut Agnia, pedagang di tempat lain seperti di Pasar Keputran dan Pasar Kembang bisa berjualan setiap paginya hingga ke jalan-jalan raya. "Itu masih dibolehkan. Kita ingin meminta jalan tengahnya, ada solusi bagi kami untuk bisa mengais rejeki di CFD ini," harap Agnia kepada Emil.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama istrinya, Arumi Bachsin, mendengar keluhan pedagang. Foto: Medcom.id/Syaikhul Hadi
Emil menyatakan penataan daerah tentunya menjadi kewenangan masing-masing Pemerintah Kabupaten atau Kota. Pemerintah Provinsi tentunya hanya dapat mendorong pertumbuhan UMKM ini bisa berkembang lebih baik.
"Secara pribadi saya yakin tanpa pedagang CFD juga tidak akan rame dan saya yakin bila semuanya duduk bersama pasti akan menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Pedagang harus bisa memahami pemerintah. Sebaliknya pemerintah daerah melakukan hal yang sama untuk menemukan jalan tengah," terang Emil.
Lebih jauh, CFD memberikan kesempatan antara penjual dan pembeli. Pembeli di CFD ini mencari barang yang tentunya tidak setiap hari di jual di toko, atau bisa saja sesuatu barang yang unik. Bahkan, CFD ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan suatu produk yang unik.
"Bisa juga promosi inovasi itu disini. Ini merupakan suatu kesempatan anak-anak kampus, mahasiswa mendisplay apa yang baru di Surabaya," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
BERITA TERKAIT
