Jakarta: Provinsi
Jawa Tengah disebut sebagai lumbung suara bagi kalangan nasionalis di
Pilkada 2024. Episentrum dari kelompok yang melihat kepentingan nasional di atas kepentingan yang lain.
Bahkan, partai politik dari kalangan nasionalis mendapatkan kursi mayoritas di Pemilu 2024. Dalam konteks pilkada, pengamat politik Indra J Piliang menyoroti munculnya simulasi duet pasangan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan pengusaha, Witjaksono, yang dilakukan lembaga survei.
Keduanya disebut sebagai berasal dari gabungan kalangan nasionalis-religius. Pasalnya, Witjaksono merupakan Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.
"Kehadiran Kaesang-Witjaksono membuka alternatif paling unggul untuk kalangan nasionalis-religius ini. Sekaligus mengandalkan pengaruh Jokowi yang kuat di Jawa Tengah," ujar Indra dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Juli 2024.
Namun, kata dia, semua kembali kepada keputusan partai politik untuk mengusung keduanya atau tidak. "Secara politik, pasangan Kaesang-Witjaksono ini tentu berdasarkan keputusan masing-masing partai politik yang bakal mengusung," kata Indra.
Elektabilitas Bakal Cagub-Cawagub
Lembaga Penelitian Masyarkat Milenium (LPMM) mengukur tingkat elektabilitas nama-nama yang disebut-sebut bakal menjadi calon gubernur Jawa Tengah. Dari survei yang dilakukan kepada 1.200 responden melalui telepon pada 5-14 Juni 2024 ini, elektabilitas Kaesang sebagai calon gubernur mencapai 17,4 persen.
"Kemudian Sudaryono 16,8 persen disusul Ahmad Lutfi 16,1 persen, dan Hendrar Prihadi 15,8 persen, sedangkan tokoh lainya di bawah 5 persen," kata Direktur Eksekutif LPMM, Alamsyah Wijaya dalam keterangan, Rabu, 17 Juli 2024.
Pihaknya juga mengukur elektabilitas calon wakil gubernur. Elektabilitas tertinggi, yakni Witjaksono dengan 29,1 persen, Taj Yasin dengan 18,8 persen, Sri Mulyani 10,2 persen, Yusuf Chudlori 8,2 persen, Umi Azizah 6,3 persen, serta Dico Ganinduto 4,9 persen.
Dia pun menyimulasikan pasangan Hendrar Prihadi-Sri Mulyani yang beraliran nasionalis-nasionalis. Kemudian, Kaesang dipasangkan dengan Witjaksono yang juga merupakan kader nahdliyin.
Ahmad Lutfi dipasangkan dengan Taj Yasin yang juga dari kalangan nahdliyin, serta Sudaryono dan Umi Azizah yang merupakan Ketua Muslimat NU Tegal.
"Dalam simulasi empat nama pasangan cagub-cawagub hasil survei menunjukan pasangan Kaesang-Witjaksono tingkat keterpilihannya paling tinggi mencapai 34,3 persen jika Pilkada Jateng digelar hari ini," kata Alamsyah.
Diiikuti bakal calon pasangan Sudaryono-Umi Azizah dengan 29,6 persen dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin 15,4 persen. Pasangan Hendrar Prihadi-Sri Mulyani hanya meraih 13,3 persen. "Kemudian sebanyak 7,4 persen responden masih belum menentukan pilihan mereka," ujar dia.
Nasionalis-Religius
Sementara itu, Aktivis Nahdlatul Ulama, Rikal Dikri Muthahhari, menilai pasangan Kaesang-Witjaksono sangat cocok. Secara psikologis, kata dia, keduanya adalah sosok muda dan energik, sudah pasti paham apa yang diinginkan anak muda.
"Kalau kita melihat kepemimpinan politik di dunia ini, saya kira sudah bergeser ke arah kepempinan kaum muda," ujar dia.
Kemudian, lanjut Rikal, di Indonesia selalu ada kombinasi antara kaum nasionanalis dan religius. "Kalau mengarah kepada ungkapan Kiai Maemun Zubair, pemimpin Indonesia baik itu negara atau pun wilayah-wilayahnya harus selalu dipimpin oleh sosok nasionalis dan religious," ucap dia.
Dia menyampaikan Kaesang merupakan putra dari Presiden Jokowi yang kenasionalismeannya tidak perlu diragukan. Selain itu, Jokowi effect cukup kuat di Jawa Tengah. Hal ini tergambar dari Pilpres 2024.
"Kaesang sosok nasionalis entrepreuneur dan Witjaksono sosok religius yang lahir dari rahim NU yang juga sosok entrepreneur sukses," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))