Surabaya: Calon gubernur nomor urut 1 Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti masalah kemiskinan di pedesaan di provinsi tersebut. Menurut Khofifah, kemiskinan di Jatim tak segaris lurus dengan imej Jatim sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
"Ekspor tertinggi, migas kedua setelah Riau. Makanya pertanyaan saya ini, (pertumbuhan ekonomi) tertinggi, tapi kenapa di desa banyak orang miskin?" kata Khofifah dalam debat Pilkada Jatim, Surabaya, Selasa, 10 April 2018.
Khofifah menjabarkan, angka kemiskinan antara kota dan desa di Jawa Timur cukup timpang. Kemiskinan di kota menyentuh angka 7,7 persen.
Sedangkan kemiskinan di desa menyentuh angka 15,8 persen. Padahal, keunggulan di sektor ekonomi dinilai bisa menekan tingginya angka kemiskinan itu.
"Mestinya makin tinggi pertumbuhan, peluang kerja makin banyak, kemiskinan makin rendah, kan kasihan masyarakat di desa belum tersentuh," kata Khofifah.
Hal itu pun dijawab calon gubernur nomor urut 2 Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. Gus Ipul yang merupakan calon petahana menyebut penurunan kemiskinan di Jawa Timur cukup bagus.
Gus Ipul sadar, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Pria yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama sembilan tahun itu menyebut pertumbuhan ekonomi harus merata hingga ke pelosok Jawa Timur.
"Kalau kita ingin mengatasi kemiskinan di desa, pertumbuhan ekonomi harus diratakan di seluruh tempat," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DRI))