Jakarta: Dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Tegal bertarung ide untuk membangun
infrastruktur. Palagan itu tersaji pada debat publik kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tegal 2024 pada Kamis, 14 November 2024.
Ide pasangan mana yang paling masuk akal dan bisa dieksekusi lima tahun ke depan? Silakan bandingkan sendiri.
Ide Bima-Mujab
Paslon no urut 1 Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab (Bima-Mujab) menyampaikan rencana meningkatkan daya saing Kabupaten Tegal. Caranya yakni melalui pengembangan infrastruktur yang mengakomodasi keanekaragaman topografi.
Menurut Bima, strategi yang akan dijalankan mencakup pemberdayaan nelayan di wilayah pesisir melalui program asuransi dan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Kedua program itu diharapkan dapat mengurangi risiko kerugian bagi nelayan akibat ketidakpastian cuaca dan kondisi laut.
"Kita harus paham apa saja potensinya. Kita memberikan solusi mulai dari nelayan," kata Bima, dikutip dari kanal YouTube KPU Kabupaten Tegal.
KTP serbabisa
Bima juga menyiapkan program KTP Serba Bisa. Gunanya untuk mempermudah akses petani terhadap subsidi pupuk.
Di samping itu, Bima juga berjanji menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) secara lebih efektif. Selanjutnya, menyiapkan langkah-langkah untuk sektor manufaktur yang berkembang di wilayah tengah Kabupaten Tegal.
"KTP Serba Bisa ini bisa menggantikan kartu tani, subsidi pupuknya ora angel-angel," kata Bima.
Zona hijau
Selanjutnya, cawabup Mujab menekankan pentingnya menjaga zona hijau di Kabupaten Tegal. Mujab berjanji tidak mengorbankan kawasan pertanian demi ekspansi kawasan industri.
Salah satu yang akan dilakukan adalah merevitalisasi Wisata Pemandian Air Panas Guci untuk konservasi lingkungan. Menurut dia, wisata itu merupakan warisan untuk generasi mendatang.
"Revitalisasi Guci dilakukan terutama untuk menjaga konservasi Gunung Slamet," kata Mujab.
Bima-Mujab mengatakan pembangunan berdasarkan topografi menjadi hal penting untuk dilakukan. Tentunya dengan tetap memperhatikan aspek-aspek konservasi.
“Kami ingin Kabupaten Tegal terbangun secara optimal, komprehensif, dan ekonominya maju. Lingkungannya pun harus tetap terjaga," kata Mujab.
Ide Ischak-Kholid
Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Ischak Maulana dan Ahmad Kholid (Ischak Kholid), menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Kabupaten Tegal. Pasangan ini ingin meningkatkan kualitas jalan.
Menurut Ischak, saat ini hanya sekitar 77,34 persen infrastruktur jalan di Kabupaten Tegal yang tergolong layak. Persentase tersebut harus ditingkatkan.
"Kita perlu mendorong supaya pembangunan infrastruktur bisa lebih meningkat lagi," kata Ischak.
Perbaikan jalan, lanjut dia, tak hanya terpusat di pusat kota, tapi di seluruh wilayah Kabupaten Tegal. Kabupaten Tegal terdiri atas 18 kecamatan, 281 desa, dan 6 kelurahan.
"Tentu perlu anggaran yang tidak sedikit," ujar Ischak.
Pasangan yang didukung partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Terutama di bidang pendidikan.
"Kami akan fokus pada sarana pendidikan karena masih banyak infrastruktur SD dan SMP di Kabupaten Tegal yang kurang layak. Kita juga perlu merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan," kata Ischak.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))