Jakarta: Pasangan calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, nomor urut 3 Najamuddin-Ari Yusnita, berjanji menjaga birokrasi dari perilaku korupsi. Caranya dengan menegakkan pemerintahan yang transparan.
"Kita inginkan adalah cara transparansi akuntabel, ini yang paling utama," kata Cabup Bulungan nomor urut 3, Najamuddin, dalam
Debat Ketiga Cabup-Cawabup Bulungan 2020 yang disiarkan Metro TV, Minggu, 22 November 2020.
Baca: Janji Najamuddin-Yusnita Berantas Narkoba Dimulai dari Keluarga
Menurut Najamuddin, pemerintah yang transparan perlu didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Dia bakal menempatkan sosok berkompeten itu di pos-pos Pemerintah Kabupaten Bulungan.
"Kami inginkan orang-orang yang punya potensi untuk bisa duduk di mana jabatan yang nantinya mereka ditempatkan," ujar Najamuddin.
Sinergi antar penegak hukum dan stakeholder juga diperlukan. Hal ini guna pengawasan dan menjalankan roda pemerintahan tanpa unsur rasuah.
"Ini merupakan perintah bersama-sama, bergandeng tangan supaya stakeholder yang ada kita semuanya bisa berjalan dengan baik," ucap dia.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bulungan diikuti empat pasangan calon. Yakni pasangan calon dengan nomor urut 1, Syarwani-Ingkong Ala diusung Golkar, Hanura, dan Perindo. Nomor urut 2, Sigit Muryono-Markus Juk diusung PDIP, PPP, PAN, dan PKB.
Sementara itu, paslon nomor urut 3, Najamuddin-Ari Yusnita diusung Demokrat, NasDem, dan PKS. Kemudian paslon nomor urut 4, Joko Susilo-Kosmas Kajan didukung Gerindra, dan PBB.
Debat publik ini merupakan sesi ketiga dari rangkaian debat yang diselenggarakan KPUD Bulungan. Debat ketiga ini hasil kerja sama KPUD Bulungan dengan Metro TV.
Debat ketiga mengangkat tema terkait penyelesaian persoalan daerah, memperkokoh persatuan dan kesatuan, membahas penanganan covid-19, serta strategi pemberantasan korupsi dan narkotika.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))