Jakarta: Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata lama sekolah di
Papua Barat Daya masuk kategori “Tidak Lulus Sekolah Menengah Pertama.” Hal ini berimbas pada rendahnya kualitas tenaga kerja di provinsi ke-38 tersebut.
Menurut Ibrahim Wugaje, Calon Wakil Gubernur dari pasangan nomor urut 4, meningkatkan kehadiran guru serta pemanfaatan balai pelatihan vokasi merupakan jawaban untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Papua Barat Daya.
“Tanpa ada sentuhan tenaga guru, pasti anak-anak sekolah di wilayah terpencil tidak akan mendapat peluang sekolah,” ujar Ibrahim dalam acara debat perdana Pilkada Papua Barat Daya di Metro TV, Rabu, 16 Oktober 2024.
Setelah anak-anak sekolah di wilayah terpencil tersentuh tenaga guru, lanjut Ibrahim, maka fase selanjutnya adalah meningkatkan kualitas belajar mereka dengan belajar di balai pelatihan vokasi dan produktivitas.
Mendorong pelajar pelatihan vokasi
Tidak terbatas bagi pelajar, anak-anak yang sudah putus sekolah pun didorong untuk belajar di balai pelatihan vokasi dan produktivitas ini.
“Harus ada kerja sama antara balai pelatihan vokasi dan produktivitas dengan Dinas Tenaga Kerja di Papua Barat Daya untuk masyarakat usia produktif yang tidak bekerja,” tutur Ibrahim.
Dengan mengenyam pendidikan di balai pelatihan vokasi, diharapkan masyarakat Papua Barat Daya dapat terserap oleh bidang industri tertentu sesuai dengan vokasi yang mereka pelajari sebelumnya.
“Mudah-mudahan anak-anak yang putus sekolah itu bisa terserap dan dilibatkan di bidang kejuruannya,” ujar Ibrahim.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WIL))