Malang: Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sudah selesai 100 persen. Namun ternyata ditemukan adanya data Warga Negara Asing (WNA) pada data pemilih hasil coklit tersebut.
Saat dikonfirmasi, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, membenarkan apabila ada data WNA yang masuk dalam data pemilih hasil coklit. Ia mengaku, data tersebut bakal diperbaiki.
"WNA ikut terdata kemarin, tentu akan kami coret," katanya, Jumat 2 Agustus 2024.
Mahardika menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan jumlah pasti terkait data WNA yang masuk dalam data pemilih hasil coklit. Namun ia memastikan jumlah data WNA tersebut tidak lebih dari 10 orang.
Ia menjelaskan, masuknya data WNA tersebut bisa terjadi karena yang bersangkutan lahir di luar negeri namun memiliki orang tua Warga Negara Indonesia (WNI). Sehingga orang tersebut memiliki dua kewarganegaraan.
Bisa juga karena yang bersangkutan ini yang awalnya berkewarganegaraan Indonesia lalu berubah kewarganegaraan luar negeri. Namun dokumen kependudukan belum dimutakhirkan.
"Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mengetahui dokumennya. Jika nanti bukan warga Kabupaten Malang akan kami coret," imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan rekapitulasi hasil coklit pemilihan, total ada 2.046.889 pemilih untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Malang. Jutaan pemilih tersebut tersebar di 3.960 tempat pemungutan suara (TPS) di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
Data pemilih terbanyak ada di Kecamatan Singosari yakni sebanyak 132.257 pemilih dengan 247 TPS. Sedangkan jumlah data pemilih yang paling sedikit ada di Kecamatan Kasembon yakni sebanyak 24.331 pemilih dengan 50 TPS.
Komisioner KPU Kabupaten Malang, Marhaendra Pramudya Mahardika, mengatakan, jumlah data pemilih Pilkada 2024 hasil coklit berbeda dengan hasil Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu. Saat itu, jumlah DPT sebanyak 2.054.178 pemilih.
“Memang ada perbedaan (jumlahnya) karena menyesuaikan data administrasi kependudukan yang diterima dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” katanya saat dikonfirmasi, Jumat 19 Juli 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))