Jakart: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily merespons narasi mencoblos semua pasangan calon, di Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Jakarta. Hal itu dinilai tak bijak.
“Karena itu artinya membuat suara jadi sia-sia,” ungkap Ace di DPR, Senin, 23 September 2024.
Menurut Ace, sebaiknya pemilih mencoblos kandidat yang dianggap baik, untuk membangun Jakarta. Dengan demikian, mereka memanfaatkan hak untuk memilih.
Ace berharap momen pilkada digunakan pemilih memilih pemimpin di
Jakarta. Terutama, kandidat yang betul-betul bisa jadi pemimpin yang terbaik.
“Jadi sebaiknya manfaatkan momen pilkada untuk memilih para pemimpin di daerah yang menurut masyarakat bisa membawa berbagai perbaikan,” terang Ace.
Adapun pakar hukum pemilu dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, menjelaskan, gerakan mencoblos semua pasangan calon masuk dalam kategori golongan putih alias golput. Ia sepakat bahwa gerakan itu adalah bentuk ekspresi politik yang tidak boleh dikriminalisasi.
Menurut Titi, golput menjadi tantangan bagi partai politik, pasangan calon, dan penyelenggara pemilu untuk direspon secara substantif melalui diskursus gagasan dan program secara kritis.
Munculnya gerakan golput juga menjadi alaram bagi demokrasi di Tanah Air untuk memastikan hadirnya kontestasi pemilihan yang bukan hanya periodik, tapi juga murni yang diselenggarakan berdasarkan asas prinsip pemilu yang bebas dan adil.
"Pemidanaan gerakan golput hanya bisa dilakukan apabila gerakan tersebut disertai politik uang atau dengan menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, dan menghalang-halangi seseorang yang akan melakukan haknya untuk memilih," pungkas Titi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))