Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) menyebut puluhan pengawas Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 menjadi korban kekerasan saat bertugas. Kejadian tersebut terjadi sepanjang 10 hari kelima tahapan kampanye atau sepanjang 5-14 November 2020.
"Setidaknya 31 orang pengawas pemilu di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada mendapat kekerasan saat menjalankan tugas," ujar anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 November 2020.
Afif menyebut kekerasan terjadi saat pengawas membubarkan kampanye tatap muka yang melanggar ketentuan protokol kesehatan
covid-19. Kekerasan berupa intimidasi atau kekerasan verbal dialami 19 pengawas dan kekerasan fisik dialami 12 pengawas.
"Kekerasan dialami oleh pengawas pemilu di daerah hingga tingkat kelurahan/desa," beber Afifuddin.
Baca:
Kampanye Pemilihan Serentak 2020 via Digital
Dia juga menyebut kampanye tatap muka meningkat selama periode sepuluh hari kelima masa pengenalan calon. Namun, kampanye daring pada periode yang sama justru menurun.
"Sebanyak 49 kegiatan kampanye daring dilakukan. Jumlah ini menurun dibanding periode sepuluh hari keempat kampanye sebanyak 56 kegiatan," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))