Semarang: Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan makin waspada saat melihat survei Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen melesat di 79 persen. Mereka waspada lantaran Sudirman Said-Ida Fauziyah belum menunjukan peningkatan survei yang signifikan ataupun mengeluarkan strategi tajam.
Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto, jurus jitu Sudirman Said-Ida Fauziyah di kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng perlu diantisipasi.
"Makanya saya agak ragu-ragu, bingung ada perasaan waswas serta waspada karena saya enggak tahu seluruh ilmu Pilkada. Kalau SS (Sudirman Said) tidak lakukan gebrakan kan susah," Katanya di Semarang, Minggu, 25 Maret 2018.
Bambang khawatir Sudirman memiliki strategi tersembunyi. Karena itu, partai pengusung dan tim pemenangan Ganjar-Yasin tidak bisa congkak atau jemawa dengan hasil survei yang terkesan membuai.
Berdasarkan kalkulasi survei internal partai banteng moncong putih, Sudirman-Ida sulit mengungguli Ganjar Pranowo sebagai calon petahana. Survei internal PDI Perjuangan menunjukkan elektabilitas Ganjar-Yasin berkisar antara angka 62 persen-79 persen.
Sedangkan elektabilitas Sudirman Said yang berpasangan dengan Ida Fauziyah hanya 10,1 persen.
"Untuk popularitasnya pasangan yang nomor urut 2 itu hanya 32 persen. Sehingga, jika dilihat dari semua titik, kalau SS cara kerjanya begini-begini aja saya enggak yakin bisa melampaui Ganjar. Apalagi situasi kampanye Pak Ganjar selama 12 Maret 15 Maret cukup bagus," tuturnya.
Dirinya menganggap, latar belakang Sudirman Said menjadi salah satu alasan pasangan calon nomor urut dua diwaspadai. Strategi Sudirman Said memiliki rekam jejak sebagai pekerja swasta dengan nan mumpuni.
Apalagi jika melihat karir Sudirman Said yang mentereng sampai bisa menduduki kursi Dirut Pindad dan Menteri ESDM.
"Itu kan loncatannya jauh sekali. Kalau tidak punya jaringan yang kuat tidak akan bisa. Siapa yang back-up dia itu yang harus diselidiki," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))