Makassar: Calon Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Halid terbuka soal masa lalunya di penjara. Selain saat kampanye, ia juga menjelaskan itu saat bersama dengan pendampingnya, calon wakil gubernur Aziz Qahhar Mudzakkar, mendaftarkan diri sebagai kandidat gubernur di Kantor KPU Sulsel, 8 Februari 2018 lalu.
Nurdin mengungkapkan ia pernah dibui dalam kasus penyalahgunaan dana pendistribusian minyak goreng Bulog. Pada 2005, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nurdin divonis bebas. Namun pada 2007, Mahkamah Agung menghukumnya dua tahun penjara.
"Saya mengakui masa lalu saya pernah ditimpa musibah. Bahwa saya pernah dipidana itu fakta. Tapi, apakah dipidana karena sengaja saya lakukan atau dipidana karena sebuah politisasi atau kriminalisasi, karena itu saya jelaskan kepada rakyat," kata Nurdin kepada
Medcom.id belum lama ini.
Nurdin menganggap masyarakat bisa menilai sendiri perkara yang pernah dia lalui. Dia menceritakan, saat di PN, hakim memutuskan bebas murni karena tidak ada bukti-bukti. Lalu anehnya, kata dia, putusan di MA menyatakan sebagai terdakwa Nurdin tidak terbukti menikmati hasil pidana korupsi.
"Berarti saya tidak korupsi. Saya dipidana tapi bukan koruptor," ujarnya.
Calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid saat wawancara khusus bersama Medcom.id. Dok: Medcom.id
Bagi Nurdin, seorang pemimpin mesti menjunjung tinggi kejujuran. Itu jadi alasan dia dengan gamblang menceritakan masa lalunya di setiap kesempatan bertemu masyarakat. Di samping itu, menurutnya, pada pemilihan kepala daerah, rakyat yang berdaulat. Dia sebagai kandidat tidak ingin ‘menjual kucing dalam karung’ dengan menyembunyikan latar belakang.
"Jangan kita seolah-olah bersih tapi berselimut kemunafikan. Karena itu saya sampaikan apa adanya kepada rakyat," dia mengatakan.
"Jangan kita seolah-olah bersih tapi berselimut kemunafikan. Karena itu saya sampaikan apa adanya kepada rakyat," kata Nurdin Halid.
Nurdin optimistis cerita masa lalunya itu tak akan membuat masyarakat berpaling. Dia bersama Aziz Qahhar punya beragam program yang diandalkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulsel. Dari tiga kandidat pesaing, dia pun menjamin program yang terbaik dan paling relevan dengan kondisi di daerah.
Soal integritas, Nurdin mengatakan dia punya rekam jejak yang bisa menjadi jaminan. Buktinya, antara lain, dia masih dipercaya memimpin Dewan Koperasi Indonesia serta menjadi pejabat teras Partai Golkar.
"Tidak mungkin komunitas ini memberikan kepercayaan kepada saya, tatkala mereka yakin bahwa saya seorang yang pernah korupsi. Tapi mereka yakin bahwa saya bukan seorang koruptor," kata Nurdin.
"Saya punya keyakinan yang kuat, bahwa masyarakat bisa membaca. Ada yang bisa disalahkan karena memang salah, Tapi ada juga karena orang yang berakitan dengan politik dan sebagainya atau ditarget," ungkapnya.
Saksikan wawancara khusus Pemimpin Redaksi Abdul Khohar dengan Nurdin Halid dalam program NewsMaker bertema "Sepak Terjang Nurdin Halid", pada livestreaming Medcom.id pukul 17.00 WIB, Kamis, 25 April 2018, atau di video.medcom.id/newsmaker.Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))