Blora: Pemerintahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menggenjot pembangunan infrastruktur, termasuk transportasi udara, era kepemimpinannya. Bandara Ngloram Blora segera jadi bandara ketiga yang dibangun di era Ganjar
Sebelumnya telah ada Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan Bandara Jenderal Sudirman, Purbalingga, yang dimulai pengembangannya. Keberadaan bandara Ngloram tersebut diharapkan mendongkrak ekonomi Kabupaten Blora.
"Jenderal Sudirman harapannya tahun depan sudah jadi. Berikutnya kita bisa mengejar yang Ngloram ini," kata Ganjar, saat meninjau lokasi calon bandara di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Selasa, 24 April 2018.
Bandara Ngloram memanfaatkan lahan bekas Lapangan Terbang Ngloram yang pernah aktif di era 1980-an. Lapangan ini merupakan aset Kementerian ESDM, sehingga perlu pemindahan aset ke Kementerian Perhubungan.
"Jika sudah selesai (pengalihan aset), bisa segera feasibility study kemudian ada DED-nya dan dikembangkan sampai pembuatan bandara," jelasnya.
Dia menuturkan, landasan pacu akan dilebarkan dengan ukuran panjang 1.350 meter dan lebar menjadi 40 meter. Kemudian disiapkan lahan seluas 1.500 meter persegi untuk turning area atau area di ujung landas pacu bandara. Pengerjaan tersebut dibutuhkan anggaran Rp40 miliar.
Terminal penumpang, apron (parkir pesawat) dan taxiway juga akan memakan biaya Rp40 miliar. Total dana yang akan dianggarkan Kementerian Perhubungan yaitu Rp 80 miliar.
Pemprov Jateng dan Pemkab Blora kebagian jata untuk menyediakan tanah perluasan areal Bandara Ngloram.
"Kalau ini jadi, Cepu Blora sampai Bojonegoro akan bisa memanfaatkan. Kita tahu di sini ada banyak sumber minyak maka ada transportasi cukup cepat bisa masuk ke wilayah ini dan akan jadi pertumbuhan ekonomi yang bagus untuk Blora dan sekitarnya," kata Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))