medcom.id, Jakarta: Tak ada baju berwarna putih-putih yang menjadi ciri khas dokter. Mereka rela memakai baju bercorak kotak-kotak yang didominasi warna merah dan hitam.
Belasan dokter tersebut menyambangi rumah lembang untuk menyampaikan dukungan langsung untuk calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
"Kalau semua akan mendukung, karena kerjanya nyata," kata salah seorang dokter laki-laki tua kepada Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).
Belasan dokter yang menamakan diri dari Ahok Fans Club juga mengapresiasi Ahok yang menjalankan program vaksin kanker serviks. Jakarta merupakan kota pertama yang menjalankannya secara gratis.
"Vaksin kanker serviks merupakan program nasional, tapi DKI jadi kota pertama yang melaksanakan. Sudah terbukti," sambung dokter tersebut.
Baca: Ahok Upayakan Subsidi Vaksin Kanker Serviks 75 Ribu Anak
Di akhir acara, para dokter menghadiahi Ahok vitamin yang dibungkus dalam satu tempat. Mereka berharap Ahok bisa terus menjaga kesehatan hingga jelang Pilkada 2017 mendatang. "Kami lihat kegiatan Bapak padat sekali. Jadi kami kasih vitamin satu kali sehari diminum supaya kesehatan tetap terjaga," tandas para dokter tersebut.
Senin 21 November, Ahok berjanji akan mengupayakan pemberian vaksin kanker serviks gratis kepada anak-anak. Mereka yang berhak mendapat vaksin gratis merupakan anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah.
"Kita mulai susun supaya 75 ribu anak kelas 5 SD bisa vaksin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," kata Ahok di Rumah Lembang.
Ahok menjelaskan, pada 2014, World Helath Organization (WHO) merilis angka kesehatan di Indonesia. Dari data tersebut didapatkan sekira 15 ribu warga menderita kanker serviks, 8 ribu di antaranya meninggal.
Sementara itu, di DKI ada 5 ribu warga yang meninggal karena kanker serviks. Salah satu faktornya, kata Ahok, bisa jadi karena harga vaksin yang sangat mahal.
"Ini bisa jadi karena harga vaksin kanker serviks yang mahal. Sekali vaksin bisa sampai Rp750 ribu. Enggak masuk akal bagi yang berpenghasilan Rp2 sampai Rp3 juta," terang Ahok.
Rencananya, subsidi akan dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Sebab dana subsidi dirancang dari APBN.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))