Jakarta: Pemutakhirkan data pemilih yang akan digunakan pada Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2024 terus berjalan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut proses pemutakhiran data masih di tingkat kabupaten/kota.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Mochammad Afifuddin saat menanggapi adanya temuan data ganda di sejumlah daerah. Misalnya, ditemukan 122 ribu lebih data ganda di Jawa Barat.
"Masih pleno di tingkat kabupaten DPS-nya (daftar pemilih sementara)," kata Afifuddin di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.
KPU Jawa Barat mengumumkan terdapat 122.360 data ganda tingkat nasional atau antarprovinsi. Data ganda di tingkat antarkabupaten/kota Jawa Barat sebanyak 85.115 pemilih. Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jawa Barat, Ahmad Nur Hidayat, mengatakan pihaknya terus membersihkan data ganda tersebut.
Kegandaan data pemilih itu terungkap setelah KPU melalui petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) ke rumah-rumah warga. Pantarlih menggunakan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dan data pemilih Pemilu 2024 sebagai basis data coklit.
Pada awal Mei 2024, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah menyerahkan DP4 kepada KPU. Pemilih potensial pada DP4 yang diserahkan Kemendagri untuk Pilkada 2024 berjumlah 207.110.768 jiwa. Dari angka itu, 103.228.748 jiwa di antaranya laki-laki, sedangkan 103.882.020 jiwa perempuan.
Pembersihan data pemilih yang dilakukan KPU akan berujung menjadi daftar pemilih tetap (DPT).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))