Semarang: Calon Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa bersama calon wakilnya, Hendrar Prihadi (Hendi), berjanji akan memberikan insentif bagi perusahaan yang berkomitmen melakukan penghijauan di area sekitar operasional mereka. Andika menyoroti masalah bencana alam yang banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti penurunan permukaan tanah dan banjir akibat deforestasi.
Andika menjelaskan, beberapa wilayah di Jawa Tengah seperti Sayung, Demak dan Kendal mengalami penurunan permukaan tanah hingga 10-12 cm per tahun, yang diakibatkan oleh penggunaan air tanah yang berlebihan. Ia mengusulkan kebijakan pajak lebih tinggi bagi perusahaan yang menggunakan air tanah secara masif agar beralih ke penggunaan air permukaan sebagai langkah mitigasi.
"Mitigasinya kita berlakukan kebijakan-kebijakan yang mengenakan pajak lebih tinggi misalnya, khususnya untuk penggunaan air tanah, sehingga yang digunakan lebih ke air permukaan, jadi bukan air tanahnya," kata Andika dalam debat kedua Pilgub Jawa Tengah yang disiarkan langsung di channel YouTube Metro TV, Minggu, 10 November 2024.
Lebih lanjut, Andika menawarkan solusi bagi perusahaan yang aktif dalam kegiatan penghijauan. Menurutnya, perusahaan yang menunjukkan upaya nyata dalam menghijaukan kembali wilayah sekitar operasional mereka akan diberikan insentif khusus oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Strategi Andika-Hendi Perluas Konektivitas Digital dan Ekonomi Kreatif di Desa untuk Atasi Kesenjangan Ekonomi |
Langkah ini diharapkan dapat mendorong sektor swasta untuk terlibat dalam upaya mitigasi bencana, seperti banjir dan tanah longsor, yang banyak disebabkan oleh hilangnya tutupan hutan.
“Kita berikan insentif bagi usaha-usaha atau perusahaan yang kemudian bisa menunjukkan bahwa mereka bisa menghijaukan kembali sektornya atau propertinya maupun usaha di sekitarnya,” ujar Andika.
Langkah ini menunjukkan komitmen pasangan Andika-Hendi untuk menghadapi dampak perubahan iklim dan menjaga ketahanan lingkungan di Jawa Tengah, dengan melibatkan perusahaan dalam upaya penghijauan berkelanjutan. Tema debat kali ini berfokus pada pembangunan infrastruktur ketahanan pangan, menghadapi perubahan iklim, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.