Befa Yigibalom Fokus Pendidikan Dini hingga Asrama untuk Melestarikan Adat Budaya
Calon gubernur Papua Pegunungan 2024 nomor urut 2 Befa Yigibalom. Foto: Medcom.id
Jakarta: Calon gubernur Papua Pegunungan 2024 nomor urut 2 Befa Yigibalom mempunyai strategi untuk melestarikan adat dan budaya. Strategi tersebut yakni fokus terhadap pendidikan usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan asrama.
"Kita tanamkan nilai-nilai yang berlaku, nilai luhur yang berlaku di kehidupan kita, terutama policy positif, nilai-nilai yang membuat generasi kita tidak lupa akan jati diri sebagai orang Papua Pegunungan yang ada di gunung, tapi juga orang Papua Pegunungan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Befa dalam debat perdana Pilgub Papua Pegunungan, di Metro TV, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Dengan begitu, kata dia, yang diharapkan ialah adanya keseimbangan dan transformasi. Befa memastikan generasi berikutnya harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan dasar tentang ada dan budaya.
"Maka adat budaya kita akan tetap lestari, budaya positif terutama. Budaya yang tidak relevan lagi, kita harus biarkan dia habis di masa ini. Budaya tidak relevan itu tenatng konsumtif dan konflik yang bikin kita merugi besar-besaran," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((LDS))
"Kita tanamkan nilai-nilai yang berlaku, nilai luhur yang berlaku di kehidupan kita, terutama policy positif, nilai-nilai yang membuat generasi kita tidak lupa akan jati diri sebagai orang Papua Pegunungan yang ada di gunung, tapi juga orang Papua Pegunungan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Befa dalam debat perdana Pilgub Papua Pegunungan, di Metro TV, Sabtu, 19 Oktober 2024.
| Baca juga: Befa Yigibalom-Natan Pahabol Janjikan Subsidi untuk Masyarakat Papua Pegunungan |
Perlu keseimbangan dan transformasi
Dengan begitu, kata dia, yang diharapkan ialah adanya keseimbangan dan transformasi. Befa memastikan generasi berikutnya harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan dasar tentang ada dan budaya.
"Maka adat budaya kita akan tetap lestari, budaya positif terutama. Budaya yang tidak relevan lagi, kita harus biarkan dia habis di masa ini. Budaya tidak relevan itu tenatng konsumtif dan konflik yang bikin kita merugi besar-besaran," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((LDS))
BERITA TERKAIT
