Jakarta: Elektabilitas
calon bupati dan calon wakil bupati Kapuas Hulu bersaing ketat menjelang pencoblosan pada 27 November 2024. Hal ini tergambar dari hasil survei Geopolitik Research Centre (GRC).
Melalui simulasi pertanyaan terbuka, elektabilitas pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa, mencapai 48,2 responden. Sedangkan pasangan Fransiskus Diaan-Sukardi, memiliki tingkat keterpilihan sebesar 41,4 persen responden.
Melalui simulasi pertanyaan tertutup dengan kertas kuisioner yang memuat pilihan nama pasangan calon untuk memilih secara langsung, pasangan Wahyudi-Oktavianus dipilih sebanyak 53,8 persen. Pasangan Fransiskus Diaan-Sukardi dipilih sebanyak 40,5 persen, dan tidak menjawab sebanyak 5,7 persen.
Direktur Eksekutif Geopolitik Research Centre (GRC), Alfian Septiansyah, mengatakan pihaknya juga melakukan simulasi dengan duplikat surat suara pada tahap terakhir. Responden diminta memilih secara langsung menggunakan duplikat surat suara yang menyerupai kondisi sebenarnya pada saat pemilihan.
"Hasilnya, Pasangan Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa memperoleh 813 suara, atau 54.2% dari total suara yang sah. Pasangan Fransiskus Diaan-Sukardi memperoleh 667 suara, atau 44,46 persen dari total suara yang sah, sedangkan suurat suara tidak tercoblos sebanyak 20 lembar," kata Alfian, dalam keterangan pers, Jumat, 22 November 2024.
Alfian memaparkan berdasarkan hasil survei ini, elektabilitas pasangan Wahyudi-Oktavianus unggul di seluruh simulasi. Namun terdapat sejumlah pemilih yang belum memutuskan pilihan mereka.
"Tercermin dalam persentase tidak menjawab, yang dapat mempengaruhi dinamika pemilihan hingga hari-H," jelas Alfian.
Survei ini dilakukan kepada 1.500 responden dari total 196.115 pemilih terdaftar pada 10-20 November 2024. Penarikan sampel survei ini menggunakan metode multistage random sampling, yang merupakan teknik acak bertahap yang memungkinkan pemilihan responden secara representatif dari seluruh wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam survei ini, toleransi kesalahan atau margin of error diperkirakan sebesar 2,52 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara pengamat politik Universitas Indonesia, Muhammad Sutisna, menilai hasil survei ini sudah bisa menjadi gambaran dari Pilkada Kapuas Hulu. Hal ini, kata dia, sesuai dengan tingkat kepuasan terhadap bupati petahana Fransiskus yang di bawah 50 persen.
"Hasil survei GRC yang mengunggulkan Wahyudi-Oktavianus merupakan hal yang wajar," ungkap Sutinas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))