Jakarta: Pasangan calon (paslon) nomor urut satu Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT) Esthon Leyloh Foenay -Christian Ono Rotok sadar kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kian melorot. Paslon yang diusung Partai Gerindra dan PAN itu punya strategi untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor primer.
Esthon menyebut semua pihak harus bersinergi memetakan potensi-potensi unggulan yang ada di seluruh kabupaten/kota demi peningkatan PAD. Pemanfaatan potensi unggulan daerah bukan tanggung jawab pemerintah semata, semua pihak termasuk dunia usaha harus berperan di dalamnya.
"Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) bekerja sama dengan investor swasta untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada demi meningkatkan PAD," ujar Esthon dalam Debat Pilgub NTT, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.
(Baca juga:
Debat Pilgub NTT Bahas Pembangunan Ekonomi dan Infrastrutur)
Bila terpilih, mantan Wakil Gubernur NTT periode 2008-2013 itu bakal memberikan peran setinggi-tingginya pada dunia usaha. Bersama dengan pemerintah, dunia usaha mampu berperan meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak langsung pada PAD.
Namun demikian, Esthon tak lantas lupa terhadap sektor lainnya. Pariwisata misalnya, sektor yang diklaim telah mendunia itu diyakini mampu mendongkrak PAD Provinsi NTT.
"Oleh karena itu perlu perbaikan sistem transportasi dan juga peningkatan kualitas SDM yang lebih baik lagi," pungkas Esthon.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((HUS))