Jakarta: Bebagai
survei menunjukkan masyarakat Gorontalo tidak menginginkan adanya
politik dinasti. Hal ini terlihat dari elektabilitas istri mantan gubernur Gorontalo Ida Syahida.
Elektabilitas Ida Syahidah hanya 11,4 persen berdasarkan survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI). Tingkat keterpilihan itu masih di bawah eks Wakil Gubernur Gorontalo Tonny Uloli dengan 35,7 persen, Marten Taha 24,2 persen, dan Nelson Pomalingo 23,6 persen.
"Artinya masyarakat di Gorontalo telah dewasa dan tidak menginginkan adanya politik dinasti. Dengan demikian terjadi demokrasi yang sehat dan berkualitas kedepannya," ujar pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Jakarta, Senin, 15 Juli 2024.
Emrus menyerukan tidak ada lagi politik dinasti dalam Pilkada 2024 di seluruh Indonesia.
"Biarkan masyarakat yang memilih para calon-calon kepala daerah yang di kehendaki rakyat," ujar dia.
Sementara itu, dari hasil survei LKPI dengan simulasi lima kandidat
calon Gubernur Gorontalo melalui pertanyaan tertutup, elektabilitas Tonny Uloli tertinggi dengan 28,6 persen.
Diikuti Marten Taha di angka 20,3 persen, Nelson Pomalingo 19,4 persen, Ida Syahidah 10,1 persen, Gusnar Ismail 8,4 persen, dan tidak memilih 13,8 persen.
Dalam simulasi empat kandidat calon, elektabilitas Tonny Uloli masih tetap unggul dengan 35,7 persen dan Marten Taha diangka 24,2 persen. Lalu, Nelson Pomalingo 23,6 persen, Ida Syahidah 11,4 persen, dan tidak memilih 5,1 persen.
"Dari hasil survei tersebut, Tonny Uloli yang unggul secara mutlak namun peluang Marten Taha dan Nelson Pomalingo, tingkat elektabilitasnya untuk meningkat masih terbuka lebar," kata Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis.
Lubis menilai ketiadaan petahana gubernur dan tokoh kuat di level nasional, membuat siapa pun yang punya mesin pemenangan dapat berpeluang meningkatkan elektabilitasnya.
Selain itu, kata dia, penilaian masyarakat terhadap semua bakal calon gubernur Gorontalo belum ada yang memiliki pengalaman memimpin di tingkat Provinsi Gorontalo, kecuali Tonny Uloli. Calon gubernur lainnya hanya memiliki pengalaman sebatas bupati dan mantan anggota DPR.
Survei dilakukan kepada 1.200 responden di lima kabupaten dan 1 kota mulai 26 Juni-6 Juli 2024. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka (
face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur (
structured interview).
Sampel dipilih sepenuhnya secara acak (
probability sampling) menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (
multistage random sampling). Batas toleransi kesalahan survei (
margin of error) sebesar +/- 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))