Semarang: Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1,
Andika Perkasa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak akan cukup untuk mendukung pembangunan ekonomi berbasis kebudayaan.
Ia menyebut, bahwa keberhasilan pembangunan kebudayaan di
Jawa Tengah harus berlandaskan pada variabel-variabel Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK).
“Dalam IPK, ada enam hingga tujuh variabel penting seperti ekonomi kebudayaan, pendidikan, objek wisata atau warisan budaya, ekspresi budaya, literasi budaya, hingga gender. Pembangunan kebudayaan harus selalu mengacu pada variabel-variabel ini karena itu yang diukur,” ujar Andika dalam
Debat Publik Ketiga Pilgub Jawa Tengah 2024 yang disiarkan Metro TV, Rabu 20 November 2024.
Andika menjelaskan, bahwa untuk memaksimalkan ekonomi kebudayaan, keterlibatan aktif pihak swasta menjadi solusi utama. Peran pemerintah provinsi, katanya, akan lebih banyak sebagai penyedia regulasi yang mendukung perkembangan sektor budaya.
Baca juga: Andika-Hendi Dorong Ekonomi Kebudayaan Jawa Tengah Melalui Gotong Royong
“Kita tidak bisa sebagai pemerintah provinsi untuk mengembangkan atau mendorong agar ekonomi budaya ini berjalan dengan tenaga APBD dan energi pemerintah provinsi sendiri. Kita harus melibatkan swasta, karena memang merekalah yang akan bisa lebih besar lagi misalnya untuk mendorong ekonomi budaya,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa insentif dan relaksasi regulasi akan menjadi alat penting untuk menarik partisipasi swasta dalam membangun infrastruktur dan fasilitas pendukung kebudayaan. Menurutnya, pendekatan ini lebih realistis dibandingkan mengandalkan dana pemerintah semata.
“Kita hanya bisa memberikan dorongan dalam bentuk berbagai regulasi, sehingga akhirnya swasta yang akan mengembangkan dan ini banyak sekali bentuknya. Dengan berbagai macam relaksasi dan insentif, maka swasta ini akan lebih banyak bisa membangun fasilitas-fasilitas infrastruktur yang nggak mungkin kita bisa bangun dengan menggunakan APBD provinsi,” kata Andika.
Sebagai perbandingan, Andika menyoroti kesuksesan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengkapitalisasi ekonomi budaya. Ia berharap Jawa Tengah dapat mengadopsi pendekatan serupa untuk memaksimalkan potensi kebudayaannya.
“Seperti yang sudah dilakukan Yogyakarta, ekonomi budaya bisa dikapitalisasi," tambahnya.
Debat Pilgub yang bertema Membangun Sosial Budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan Perlindungan untuk Masyarakat yang Sejahtera dan Toleran ini juga diikuti pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Pasangan Andika-Hendrar Prihadi mengusung visi memajukan potensi budaya Jawa Tengah sebagai poros budaya nasional yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ASM))