Jakarta: Hasil survei Indikator politik terkait
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 menunjukan nama
Anies Baswedan tetap mengungguli calon-calon lainnya di berbagai simulasi. Termasuk saat simulasi nama Anies bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menjelaskan nama Anies di Pilgub Jakarta susah dikalahkan. Dia Menyebut jika ada tiga poros dalam pilgub nanti, peluang Anies menang akan lebih tinggi.
“Ada potensi Anies mendapat lawan yang kompetitif kalau terjadi dua poros, dan dua poros itu bukan Ahok lawan Anies, karena kemungkinan Ahok akan kalah dengan mudah melawan Anies,” kata Burhanuddin dalam tayangan
Metro TV, Jumat, 26 Juli 2024.
Burhanuddin melihat isu polarisasi dari beberapa tahun belakangan masih terjadi hingga 2024. Hal itu, kata dia, menguntungkan Ridwan Kamil. Pasalnya, basis pendukung Ahok cenderung lari ke Ridwan Kamil
"Sedangkan pemilih tengah masih ada yang melirik Ridwan Kamil. Tapi Kalau Ahok maju, basis pendukungnya akan tetap lari ke Ahok meskipun belum cukup memenangkan pertarungan kalau melawan Anies," papar Burhanuddin.
Indikator Politik mengeluarkan survei dengan judul “Siapa Unggul di Jakarta?
Rematch Anies Vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam.” Survei ini dilakukan periode 18-26 Juni 2024 dengan total 800 responden. Dalam simulasi tiga nama diperlihatkan Anies Baswedan (43.8 %), Basuki Tjahaja Purnama (32.1%), Ridwan Kamil (18,9 %), sedangkan kalau simulasi dua nama hasilnya Anies (52%), dan Ahok (42%).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))