Metro: Kota Metro di Provinsi Lampung menjadi salah satu wilayah yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di Indonesia. Pertumbuhan cukup terasa sejak di bawah kepemimpinan Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin dalam tiga tahun terakhir. Selama periode tersebut, ia bahkan mampu membawa perubahan pada kota yang berjuluk 'Bumi Sai Wawai' tersebut menuju smart city.
Wahdi Siradjuddin mengawali masa jabatan sebagai Wali Kota Metro pada 2021. Sejak itu, ia melakukan berbagai upaya dan strategi untuk memajukan Kota Metro.
Salah satu strategi yang dilakukan Wahdi adalah menerapkan pendekatan kolaborasi polihelix. Dengan pendekatan tersebut, ia berharap Kota Metro dapat menjadi kota ceria, maju, dan berkelanjutan.
"Hadirnya pemerintah itu menyejahterakan masyarakat. Maka bentuk ceria itu bagaimana kerja-kerja pemerintah harus cerdas, cermat, kemudian empati, responsif," kata Wahdi dalam program Newsline Metro TV, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Pengembangan sumber daya manusia unggul menjadi bukti konkret dari keberhasilan pembangunan Kota Metro yang dilakukan Wahdi dalam masa kepemimpinannya. Hal itu terlihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia yang semula berada di angka 78,99 pada 2021 menjadi 79,85 pada 2023.
Dengan potensi sumber daya manusia yang unggul, Wahdi optimis Kota Metro akan menjadi kota modern dan sejahtera. Wahdi juga penuh keyakinan bisa membawa Kota Metro bersaing di tingkat nasional maupun Global.
Tak hanya itu. Selama menjabat Wali Kota Metro, Wahdi juga melakukan pendekatan adaptasi dengan kemajuan teknologi. Upaya tersebut dilakukan guna membawa perubahan Kota Metro menuju kota cerdas atau smart city.
Upaya Wahdi pun membuahkan hasil. Pada pengujung 2023, Kota Metro berhasil meraih penghargaan Smart City dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
"Metro ini dua kali kelurahannya mewakili Provinsi Lampung. Pertama pada 2022. Pada 2023, kami mempersiapkan, alhamdulillah, juara satu nasional. Itu atas nama Kelurahan Yosomulyo. Kemudian, pada 2023, kami mempersiapkan lagi karena diminta provinsi. Artinya, bahwa 22 kelurahan ini sesungguhnya sudah menjalankan konteks sistem pemerintah berbasis elektronik. Dengan apa? Smart village-nya," kata Wahdi.
Perkembangan sektor pelayanan publik juga menjadi sektor yang diperhatikan Wahdi. Menurutnya, hal ini juga merupakan kunci penting dalam pembangunan wilayah.
Upaya ini pun diwujudkan Wahdi dengan membuat konsep mall pelayanan publik (MPP). Saat ini, Kota Metro telah memiliki MPP yang mengintegrasikan 244 jenis layanan dari 29 instansi.
"Sesuai dengan visi misi program maka harus ada namanya pusat satu kesatuan yang terintegrasi. Itu yang disebut mall pelayanan publik. Maka berdirilah mall pelayanan publik, tidak menghabiskan biaya besar kita, efisiensi, efektif. Itu salah satu juga menjalankan pemerintahan dengan efisien dan efektifnya itu dan bertanggung jawab tentu. Hadirlah mall pelayanan publik (MPP)," tutur Wahdi.
"Sekarang MPP digital, MPP Kota Metro ini, dengan dibangun tidak menghabiskan biaya besar. Tetapi sudah menjadi pilot project, 21 MPP digital pilot project dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia adanya di Metro," lanjutnya.
Perkembangan infrastruktur, sektor kesehatan, dan sektor pendidikan
Tak kalah penting, Pemkot Metro juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Beberapa di antaranya adalah jalan raya, jembatan, dan fasilitas transporasi umum.
Berkat ini pula, nilai kemantapan jalan di Kota Metro mencapai 83,92 persen pada 2023. Angka tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang Provinsi Lampung.
Perkembangan juga terjadi di sektor kesehatan. Salah satu bukti konkretnya adalah terjadi penurunan prevalensi stunting, yakni 7,1 persen pada 2023.
Bahkan, jaminan pembiayaan kesehatan di Kota Metro telah mencapai nilai fantastis, yaitu 102,22 persen. Angka kematian ibu melahirkan juga menunjukkan statistik yang memuaskan karena terjadi nol kasus. Sedangkan angka kematian bayi 2,75/1.000 kelahiran hidup.
"Yang harus dijamin kepentingan dasar oleh pemerintah itu apa? Masalah pendidikan, masalah kesehatan Jadi benar. Itu butuh dana besar. Maka mandatory spending-nya harus tinggi di situ.
"Kami di sini bidang kesehatan masih 30 persen memberikan pembiayaan, termasuk juga memberikan BPJS Kesehatan kelas 3 itu sekitar 103 persen saat ini. Juga mana yang mereka harus dibantu anak-anak kita yang berprestasi.
Selain itu, sektor pendidikan di Kota Metro menunjukkan perkembangan signifikan. Selama tiga tahun terakhir, Pemkot Metro meningkatkan fasilitas dan program pendidikan sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar kondusif. Pencapaian ini ditopang oleh kerja keras dan dedikasi pemerintah, pendidik, dan masyarakat yang berkomitmen untuk masa depan generasi muda Metro.
"Jadi bagaimana kita mau membangun sumber daya manusia yang baik ketika pemerintah tidak melihat kebutuhan dasarnya, termasuk infrastruktur-infrastruktur jalan dan sebagainya, sekolah. Tematiknya yang harus kita bicarakan, skala prioritasnya yang dibicarakan. Tidak hanya sekadar keinginan pemimpinnya, tapi keinginan masyarakatnya harus. Makanya membangun itu sesuai dengan siklus kehidupan. Siklus pembangunan harus sesuai dengan siklus kehidupan manusia," kata Wahdi.
Wahdi kembali maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 pada November 2024. Ia telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon (bacalon) Wali Kota Metro di DPD Partai Nasdem pada Mei 2024.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ROS))