Banjarbaru: Pelaksanaan
Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur diprediksi tetap berjalan semarak meski dikejutkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ikut menyeret Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.
Akademisi dan Pengamat Politik Kalsel, Nurhaalis Majid, mengatakan masyarakat masih tetap antusias menyambut pesta demokrasi tersebut.
"Tidak dapat dipungkiri, OTT KPK berdampak pada Pilkada. Apalagi salah satu paslon terkait langsung tersangka kasus tersebut. Namun kita prediksi Pilkada (Pilgub) tetap semarak," katanya di Banjarbaru, Kamis, 17 Oktober 2024.
Dia menjelaskan dampak OTT KPK tersebut memberikan ‘optimisme baru’. Ada yang optimis pasti menang, sebab menganggap lawan sudah terpuruk, tidak perlu lagi money politik, toh sudah menang juga. Tanpa kampanye situasi sudah berpihak. Tanpa pembusukan, keadaan sudah memojokkan dan menohok lawan.
Namun bagi pihak yang "tercolek" juga optimis. Badai pasti berlalu, dan selalu ada kasus pembelajaran Pilkada, dimana masalah hukum justru mengundang simpatik politik, karena ada sederet kebaikan, prestasi dan komitmen yang tidak dapat ditutupi, serta mengundang kearifan bersikap yang melahirkan optimisme baru.
"Karenanya tidak perlu money politik, agar situasi tidak semakin runyam, agar prasangka tentang ‘kardus logistik’ tidak terbukti. Hal ini menyebabkan Pilkada tetap bergairah, tetap bersemangat, karena peluang menang selalu ada, walau dalam situasi yang serba tidak nyaman," kata Nurhaalis.
Pilgub Kalsel diikuti dua paslon yaitu Muhidin-Hasnur (MH) dan Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie (Acil Odah-Zanie). Acil Odah merupakan istri Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Pada bagian lain, Pemprov Kalsel menghentikan sementara sejumlah proyek pembangunan yang terkait kasus OTT KPK. "Proyek lain masih jalan sesuai kontrak namun kita berkonsultasi dengan KPK agar tidak salah langkah," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar.
Tercatat ada tiga proyek yang tersangkut kasus OTT KPK di Kalsel yaitu pembangunan lapangan sepak bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi senilai Rp23 miliar, pembangunan Gedung Samsat Terpadu senilai Rp22 miliar, dan pembangunan kolam renang di Kawasan Olahraga Terintegrasi Provinsi Kalsel dengan nilai Rp9 miliar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DEN))