Banda Aceh: Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Iskandar A Gani, menanggapi berbagai kendala yang terjadi selama debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Aceh.
Debat yang berlangsung pada Jumat, 25 Oktober 2024, di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh, menuai perhatian luas dari publik.
"Sejumlah persoalan teknis, termasuk distribusi tanda pengenal bagi peserta dan penonton, merupakan tanggung jawab
Event Organizer (EO) dan mitra televisi, bukan KIP Aceh secara langsung," kata Iskandar, Selasa, 29 Oktober 2024.
Mengenai kericuhan dan sorakan yang muncul dari pendukung pasangan calon, Iskandar menyatakan bahwa pengendalian massa adalah wewenang aparat kepolisian. KIP Aceh telah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan acara debat berjalan lancar dan tertib.
"Insiden tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi KIP Aceh. Kita berkomitmen untuk meningkatkan pengamanan dan disiplin dalam pelaksanaan debat mendatang, agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.
Menanggapi kritik dari juru bicara pasangan calon Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, Syakya Meirizal, yang mempertanyakan netralitas KIP Aceh, Iskandar menegaskan bahwa KIP selalu terbuka terhadap masukan dari masyarakat. Ia berusaha memastikan bahwa lembaganya tetap menjaga profesionalisme dan integritas.
Meski tidak ada acara yang sempurna, Iskandar menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki pelaksanaan debat demi kepentingan publik. Ia
menganggap kritik dan saran sebagai bagian penting dari proses evaluasi.
“Kami menyambut positif setiap kritik dan masukan dari masyarakat, dan kami akan berupaya melakukan evaluasi serta perbaikan,” jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))