Sihar Sitorus Paling Tajir di Sumut
Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat (kiri) dan Sihar Sitorus (kanan). Foto: Antara/Septianda Perdana.
Medan: Calon Wakil Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Sihar Sitorus menjadi peserta pilkada paling tajir di Sumut. Pasangan calon Gubernur Djarot Saiful Hidayat itu mengantongi total kekayaan Rp350 miliar lebih.
Kekayaan peserta pilkada diketahui setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) 21 calon kepala daerah di Sumut. Laporan ini pun menyebut peserta pilkada paling buntut soal kekayaan adalah calon Wakil Bupati Tapanuli Utara Hotman Hutasoit dengan harta Rp106 juta.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang menyebut LHKPN menjadi bekal masyarakat Sumut untuk memilih para calon pemimpin. Publik harus bijak dalam menggunakan hak pilihnya.
"Masyarakat dapat menilai kejujuran masing-masing calon dengan cara menelaah harta yang sudah dilaporkan dalam LHKPN," kata Saut saat memberi pembekalan di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 24 April 2018.
Ia menyebut dari laporan itu masyarakat bisa menakar para calon. Pasalnya, peningkatan-peningkatan kekayaan yang mencurigakan bisa ditelusuri melalui LHKPN. "Dengan melihat apakah ketika menduduki jabatan strategis sebelumnya, calon kepala daerah tersebut rajin melaporkan harta kekayaannya," kata Saut.
Dari sisi para paslon, Saut menyebut pelaporan LHKPN menutup celah korupsi. Peningkatan harta yang transparan akan memperlihatkan wajar tidaknya kepemilikan harta. Dengan demikian, para pejabat terdidik tak berperilaku koruptif.
Baca: Pilgub Sumut Sah Diikuti 9.052.529 Pemilih
"Sehingga muncul di dalam dirinya sendiri, saya enggak mau korupsi, saya enggak mau mengumpulkan harta dengan cara-cara yang tidak baik," kata Saut
KPK, kata dia, mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat terkait LHKPN ini. Ini terutama untuk ikut memantau ketaatan dan konsistensi 21 calon kepala daerah.
"Diharapkan melaporkan kepada KPK jika ditemukan adanya harta calon kepala daerah yang tidak dilaporkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tegas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((OGI))
Kekayaan peserta pilkada diketahui setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) 21 calon kepala daerah di Sumut. Laporan ini pun menyebut peserta pilkada paling buntut soal kekayaan adalah calon Wakil Bupati Tapanuli Utara Hotman Hutasoit dengan harta Rp106 juta.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang menyebut LHKPN menjadi bekal masyarakat Sumut untuk memilih para calon pemimpin. Publik harus bijak dalam menggunakan hak pilihnya.
"Masyarakat dapat menilai kejujuran masing-masing calon dengan cara menelaah harta yang sudah dilaporkan dalam LHKPN," kata Saut saat memberi pembekalan di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 24 April 2018.
Ia menyebut dari laporan itu masyarakat bisa menakar para calon. Pasalnya, peningkatan-peningkatan kekayaan yang mencurigakan bisa ditelusuri melalui LHKPN. "Dengan melihat apakah ketika menduduki jabatan strategis sebelumnya, calon kepala daerah tersebut rajin melaporkan harta kekayaannya," kata Saut.
Dari sisi para paslon, Saut menyebut pelaporan LHKPN menutup celah korupsi. Peningkatan harta yang transparan akan memperlihatkan wajar tidaknya kepemilikan harta. Dengan demikian, para pejabat terdidik tak berperilaku koruptif.
Baca: Pilgub Sumut Sah Diikuti 9.052.529 Pemilih
"Sehingga muncul di dalam dirinya sendiri, saya enggak mau korupsi, saya enggak mau mengumpulkan harta dengan cara-cara yang tidak baik," kata Saut
KPK, kata dia, mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat terkait LHKPN ini. Ini terutama untuk ikut memantau ketaatan dan konsistensi 21 calon kepala daerah.
"Diharapkan melaporkan kepada KPK jika ditemukan adanya harta calon kepala daerah yang tidak dilaporkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tegas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((OGI))
BERITA TERKAIT
