Pemalang: Calon nomor urut 1 dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 Ganjar Pranowo meminta petani yang merasa kesulitan mendapat pupuk bersubsidi melapor. Sebab, Ganjar menegaskan program Kartu Tani yang diluncurkan awal 2018 ini dibuat untuk memastikan semua petani Jateng mendapatkan pupuk bersubsidi.
"Kalau ada petani kesulitan dapat pupuk lapor, lewat Twitter saya respons langsung. Dengan Kartu Tani, saya memastikan setiap petani dapat jatah," kata Ganjar di Pemalang, Jawa Tengah, Minggu 11 Maret 2018.
Ganjar berujar bahwa Kartu Tani sebenarnya dibuat untuk mendata petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi. Tujuannya, agar tidak ada penyelundupan dan penyelewengan pupuk oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Biar tidak salah sasaran. Kan, (selama ini) orang protesnya salah sasaran terus tho?" ujar Ganjar.
Namun, Ganjar meminta Kartu Tani jangan sampai dipolitisasi demi kepentingan Pilkada 2018. Dengan Kartu Tani, kata Ganjar, masyarakat sebenarnya dipermudah mendapatkan pupuk. "Dengan Kartu Tani, saya memastikan setiap petani dapat jatah. Karena dalam Kartu Tani ada jatah petani sesuai yang diusulkan mereka," tegas Ganjar.
Ditambahkan Ganjar, Kartu Tani juga jangan digoreng untuk membangun kesan menyulitkan masyarakat mendapat pupuk. Ganjar mengingatkan setiap petani yang ingin jatah pupuk bersubsidi harus mengajukan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tani.
"Kalau ada yang belum masuk RDKK daftarkan secara manual bawa KTP. Siapa yang sulit pasti akan dapat besok, yang belum RDKK segera daftar. Pupuk bersubsidi dari jumlah kualitas dan kuantitas semua ditentukan oleh petani. Untuk dapat pupuk bersubsidi harus ikut kelompok. Kalau tidak ikut kelompok kemudian membeli kan ambil jatah temannya," beber Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))