Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjaga kerahasiaan daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4). DP4 berisi identitas pribadi dari 105.852.716 warga Indonesia.
"Mari kita jaga kerahasiaan
system security karena data ini menyangkut hak privasi (pemilih)," tegas Tito dalam sambutan penyerahan DP4 secara virtual, Kamis, 18 Juni 2020.
Tito menjelaskan DP4 memuat data-data masyarakat yang harus dilindungi negera. Sehingga, privasi itu harus dijaga penyelenggara pemilu.
Ketua KPU Arief Budiman memastikan memprioritaskan penjagaan data pemilih. Ia meminta masyarakat ikut mengawasi peyelewengan data terkait Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) Serentak 2020.
"Mohon kami diberikan masukan dan catatan untuk menjadi data pemilih yang kita susun muthakhir," tuturnya.
Baca: Bawaslu Temukan 369 Pelanggaran ASN Terkait Pilkada 2020
Kebocoran data penduduk Indonesia sempat bocor. Akun
Twitter spesialis pengawasan dan perlindungan data mengungkap data 2,3 juta penduduk Indonesia bocor di dunia maya. Akun @underthebreach mengungkap seseorang telah membagikan data mentah berisi nama, alamat, nomor induk kependudukan (NIK), dan nomor kartu keluarga (KK) di sebuah forum.
"Aktor membocorkan informasi 2,3 juta warga negara Indonesia," tulis akun @underthebreach Kamis, 21 Mei 2020.
Data tersebut dibagikan seseorang dari kelompok tertentu di sebuah forum. Data tersebut diduga milik KPU karena kop surat data bertuliskan daftar pemilih tetap untuk Pemilihan Umum 2014.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))