Pemilih di Sulawesi Selatan Berkurang dari Pilpres 2014
Komisioner KPU Sulawesi Selatan mengumumkan hasil pencocokan data pemilih sementara (DPS). Foto: Medcom.id/Andi Aan Pranata
Makassar: Komisi Pemilihan Umum menetapkan daftar pemilih sementara (DPS) sebanyak 5.928.656 orang untuk Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2018. Pemilih terbagi dalam 17.132 tempat pemungutan suara (TPS).
Komisioner KPU Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, DPS ditetapkan berdasarkan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) data di 24 kabupaten/kota pada Februari lalu. Data dicocokkan dengan menyandingkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri dengan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Presiden tahun 2014.
"Jumlah DPS Sulsel ditetapkan lewat rekapitulasi berjenjang dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota," kata Ana di Makassar, Minggu 18 Maret 2018.
Pada DPS Sulsel, pemilih terbanyak terdapat di kota Makassar dengan jumlah 862.731 orang. Sebaliknya, terkecil di Kabupaten Selayar dengan jumlah 89.112 pemilih.
Secara umum, calon pemilih di Pilgub Sulsel berpotensi lebih kecil dbandingkan pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Saat itu jumlahnya 6.323.711 pemilih. Sedangkan dari data Kemendagri, pemilih potensial diperkirakan sebanyak 6,8 juta jiwa.
Ana mengatakan berkurangnya jumlah pemilih disebabkan banyak data calon pemilih dalam daftar yang tidak memenuhi syarat. Antara lain karena telah meninggal, data ganda, berpindah domisili, atau tidak memiliki identitas kependudukan seperti nomor KTP.
Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief mengatakan dari data DPS ini, KPU Sulsel segera melakukan pengumuman di tingkat kelurahan atau desa maupun di Balai RW dan RT se-Sulsel mulai 24 Maret hingga 2 April 2018.
Tujuannya untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya, sebelum kemudian ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap pada 20-21 April 2018.
"Diharapkan ada partisipasi publik di dalamnya agar didapatkan data yang akurat dalam pemilihan kepala daerah. Masyarakat yang belum terdaftar juga bisa melapor ke KPU terdekat, cukup dengan membawa KTP-elektronik," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
Komisioner KPU Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, DPS ditetapkan berdasarkan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) data di 24 kabupaten/kota pada Februari lalu. Data dicocokkan dengan menyandingkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri dengan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Presiden tahun 2014.
"Jumlah DPS Sulsel ditetapkan lewat rekapitulasi berjenjang dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota," kata Ana di Makassar, Minggu 18 Maret 2018.
Pada DPS Sulsel, pemilih terbanyak terdapat di kota Makassar dengan jumlah 862.731 orang. Sebaliknya, terkecil di Kabupaten Selayar dengan jumlah 89.112 pemilih.
Secara umum, calon pemilih di Pilgub Sulsel berpotensi lebih kecil dbandingkan pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Saat itu jumlahnya 6.323.711 pemilih. Sedangkan dari data Kemendagri, pemilih potensial diperkirakan sebanyak 6,8 juta jiwa.
Ana mengatakan berkurangnya jumlah pemilih disebabkan banyak data calon pemilih dalam daftar yang tidak memenuhi syarat. Antara lain karena telah meninggal, data ganda, berpindah domisili, atau tidak memiliki identitas kependudukan seperti nomor KTP.
Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief mengatakan dari data DPS ini, KPU Sulsel segera melakukan pengumuman di tingkat kelurahan atau desa maupun di Balai RW dan RT se-Sulsel mulai 24 Maret hingga 2 April 2018.
Tujuannya untuk mendapatkan tanggapan dan masukan dari masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya, sebelum kemudian ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap pada 20-21 April 2018.
"Diharapkan ada partisipasi publik di dalamnya agar didapatkan data yang akurat dalam pemilihan kepala daerah. Masyarakat yang belum terdaftar juga bisa melapor ke KPU terdekat, cukup dengan membawa KTP-elektronik," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
BERITA TERKAIT
