Ilustrasi: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi: MI/Rommy Pujianto

3 Fakta vs 'Mitos' Tentang Jurusan Fisika, Kamu Perlu Tahu!

Medcom • 05 Februari 2022 10:59
Jakarta:  Fisika memang identik dengan angka, rumus, dan perhitungan. Tak ayal, ilmu ini kerap dihindari pelajar lantaran dianggap sulit.
 
Dari sini, muncul stereotip tentang orang-orang yang berkuliah di jurusan fisika. Konon, mereka adalah anak-anak jenius dengan IQ di atas rata-rata.
 
Padahal, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Kunci utama untuk mempelajari bidang ilmu ini adalah memiliki karakter yang tekun, teliti, detail, dan terstruktur dalam memecahkan masalah.

Tak cuma itu, masih banyak stereotip lainnya yang melekat pada rumpun ilmu pengetahuan alam ini. Dilansir dari Pahamify, berikut adalah sejumlah mitos beserta fakta menarik tentang jurusan fisika.

Fisika hanya belajar teori

Memang benar adanya, jurusan fisika memperdalam teori terkait rumus-rumus yang biasa dipelajari saat Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, jurusan ini tak melulu membahas teori.
 
Memasuki tahun kedua dan ketiga, biasanya ada mata kuliah praktikum. Di sini, mahasiswa dapat memahami gejala fisika yang terjadi di dunia nyata.
 
Baca juga:  Check It Out dan Check This Out, Apa Bedanya?
 
Bahkan, beberapa kelompok keahlian di jurusan fisika ada yang lebih berfokus pada praktik lapangan. Kelompok keahlian tersebut adalah Geofisika dan Astrofisika.

Fisika Murni, Teknik Fisika, dan Pendidikan Fisika sama saja

Meski sama-sama memiliki embel-embel fisika, faktanya ketiga jurusan tersebut berbeda. Perbedaan ini terletak pada pendalaman materinya.
 
Jurusan fisika murni lebih mendalami teori-teori fisika. Sebab, dari jurusan ini, memang diharapkan dapat mencetuskan ilmuwan baru yang akan mengembangkan keilmuan fisika.
 
Lain halnya dengan fisika murni, jurusan teknik fisika justru lebih banyak berkutat dengan penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Di jurusan ini, mahasiswa ditempatkan untuk menjadi seorang engineer yang mampu menyelesaikan permasalahan industri.
 
Adapun jurusan pendidikan fisika lebih berfokus pada proses pengajaran ilmu fisika di jenjang persekolahan. Alih-alih mendalami teori fisika, mahasiswa jurusan ini dituntut untuk berinovasi dalam menciptakan metode pengajaran fisika agar mudah dipahami.

Lulusan fisika hanya bisa jadi peneliti

Seorang lulusan jurusan fisika memang bisa menjadi peneliti di lembaga-lembaga penelitian negara. Misalnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
 
Selain itu, lulusan fisika juga berpotensi menjadi teknisi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Khususnya perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan, pertambangan, pengadaan listrik, dan manufaktur.
 
Prospek kerja jurusan fisika juga mencakup bidang komputasi. Lebih tepatnya, engineer di industri teknologi dan informasi yang meliputi data scientist, data analyst, dan software development.
 
Itulah tiga stereotip yang kerap melekat di jurusan fisika. Faktanya, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar.
 
Jadi, jangan biarkan mitos-mitos tersebut menghambat keinginan Sobat Medcom untuk berkuliah di jurusan fisika, ya! (Nurisma Rahmatika)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan