Sebelum membuat pilihan, kata dia, ada baiknya untuk menentukan visi hidup. Visi ini tidak bersifat permanen karena pemikiran bisa berkembang. "Coba peka terhadap diri sendiri, gali pengalaman dan cara pandang orang lain tentang kehidupan untuk membuka wawasan," lanjutnya.
Founder Bagimili Institute itu mengungkapkan bahwa semua pilihan pasti memiliki risiko. Siapa pun yang memiliki mimpi pasti pernah merasakan ragu, yang bisa menjadi penghalang terbesar mimpinya. Ragu itu, lanjut dia, harus dikenali dan tidak perlu dihindari.
"Agar ketika di masa depan berhadapan lagi dengan ragu maka bisa handling, begitupun dengan perasaan sedih dan kecewa. Perasaan ini adalah sebuah kewajaran. Tak ada keberanian tanpa rasa takut, karena setiap pemberani pasti mengalami sedikit ketakutan," terangnya.
Baca: Tak Cuma Guru atau Atlet, Ini Prospek Lulusan Fakultas Keolahragaan
Ia menyampaikan bahwa pilihan yang terbaik adalah saat mengetahui dan siap menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada kata gagal, hanya saja kurang mempersiapkan. Mili adalah salah satu orang yang membuktikan bahwa apa yang telah ia jalani saat ini adalah apa yang ia rencanakan delapan tahun lalu.
"Terkadang yang membuat mimpi kita tidak tercapai adalah karena kita tidak percaya dengan kemampuan kita. Tetap percaya apapun yang diupayakan akan kembali ke diri sebagai kebaikan. Jangan menyerah, karena hal baik butuh waktu. Berdirilah diatas kaki sendiri. Rencanakan mimpi dengan sebaik-baiknya. Semangatlah anak muda, anak muda besar karena tekadnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id