"Ini ada beberapa yang tampaknya mohon maaf, sekolah atau siswa teledor dalam arti tidak melakukan proses dengan tuntas, data tidak sinkorn, dan bahkan tidak punya informasi berkaitan dengan sekolah," kata Nasih dalam Sosialisasi Daring SNMPTN-UTBK-SBMPTN 2021, Rabu, 16 Desember 2020.
Ketika terjadi kesalahan data, sudah tentu proses tidak dapat dilanjutkan. Kesalahan berikutnya ialah berkaitan dengan perbaikan data.
"Kadang peserta komplain ada kesalahan memasukkan data itu sudah terlambat, ketika proses sudah tutup. Sehingga tidak bisa dilakukan pembetulan," lanjut Nasih.
Nasih pun mengingatkan data-data tersebut harus dipersiapkan dengan serius. Baik data pribadi maupun data sekolah.
Baca: UTBK 2021 Mulai 12 April, Ini Jadwal Selengkapnya
Pada 2021, LTMPT hanya akan menerima siswa yang eligible untuk mengikuti SNMPTN. Sekolah harus berhati-hati juga dalam memasukkan data siswa mereka. "Krusialnya terletak pada perbedaan model Satuan Kredit Semester dan non SKS. Sekolah juga harus hati-hati untuk kawan-kawan yang masuk kelas akselerasi," lanjut Nasih.
Kemudian, ada pula kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi, yakni memasukkan foto. Nasih menyebut banyak foto di akun LTMPT tampak tidak niat.
"Ada yang foto selfie, foto dengan pacar, dengan kucingnya dengan keluarganya. Ada juga yang foto dari belajang yang tidak kelihatan mukanya. Kalau seperti itu mohon maaf kita anggap sebagai curang dan sejak awal tidak ada kesempatan masuk," ujar Nasih.
Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto menambahkan kesalahan tersebut harus dihindari. Sangat disayangkan kesalahan tersebut dapat menghambat bahkan menggugurkan kepesertaan calon mahasiswa untuk SNMPTN.
"Jadi hal-hal seperti tadi malah membuat peserta kalah sebelum berperang," ujar Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News