Ilustrasi awan. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Ilustrasi awan. Foto: Medcom.id/Citra Larasati

Siswa, Yuk Kenalan dengan jenis-jenis, Bentuk, dan Kombinasi Awan

Citra Larasati • 18 Desember 2021 08:00
Jakarta:  "Kulihat awan Seputih kapas, arak berarak dilangit luas. Andai kudapat kesana terbang, akan kuraih kubawa pulang". Petikan lagu Awan Putih karya A.T Mahmud ini tentu tidak asing lagi di telinga kita, sehingga membuat kita menggambarkan bentuk awan persis seperti yang berada di dalam lagu anak-anak tersebut.
 
Putih, seperti kapas dan berjalan berarak di atas langit. Ya, seperti itulah gambaran awan yang sering diingat oleh sebagian orang.  Namun pernah enggak sih, kamu memikirkan apakah awan dapat disentuh atau bahkan dapat digigit seperti permen kapas? Pasti gemas banget ya kalau sampai bisa menyentuh awan dan mengigitnya.
 
Tapi, awan bisa berubah menjadi sangat besar, berwarna gelap, disertai dengan hujan, bahkan petir yang menyeramkan, lho! Nah untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang awan dan berbagai prilakunya, kita simak yuk artikel tentang awan yang dikutip dari laman Ruangguru ini.

Pengertian Awan dan Cara Terbentuknya

Awan merupakan sekumpulan uap air yang kemudian mengembun di atmosfer, bisa dalam bentuk tetesan air ataupun kristal es. Jadi, bagi kamu yang ingin naik awan, sebaiknya urungkan niat ya, karena walau terlihat gembul dan empuk, awan tidaklah cukup kuat untuk dikendarai. Bahkan jika kita bisa menyentuhnya, awan hanya berisi tetesan air dan kristal es layaknya kabut.

Proses Terbentuknya Awan

Banyak yang mengira kalau awan itu ya sama seperti uap air, tapi ternyata itu salah, lho! Karena sebenarnya kalau sekadar uap air, di sekeliling kita sangat banyak uap air, tergantung dari kelembaban udara. Belum lagi uap air sangat sulit untuk dapat terlihat.

Jadi secara sederhana, terbentuknya awan bermula dari sekumpulan uap air yang dipanaskan matahari. Kemudian, uap naik ke permukaan udara, nah seperti saat naik gunung, semakin tinggi kita naik, maka akan semakin dingin udaranya, demikian juga dengan uap tadi.
 
Suhu yang dingin juga tidak bisa menampung uap air terlalu banyak, hingga kemudian uap tadi mengembun menjadi tetesan-tetesan kecil atau kristal es.

Mengenal Jenis-jenis Awan dari Luke Howard (Peneliti Bentuk Awan)

Kurang afdol rasanya jika kita membahas awan tanpa membahas Luke Howard, si ‘Bapak Awan’ ini. Howard merupakan seorang ahli kimia kelahiran Inggris tahun 1772.  Walau secara pekerjaan merupakan seorang ahli kimia, tapi kecintaannya pada langit membuatnya menjadi seorang meteorolog amatir berpengaruh, khususnya pada studi tentang awan.
 
Siswa, <i>Yuk</i> Kenalan dengan jenis-jenis, Bentuk, dan Kombinasi Awan
Bagan jenis awan beserta kombinasinya. Foto: Dok. Ruangguru
 
Ini semua bermula saat Howard menginjak Sekolah Dasar. Ia kerap memandangi langit tanpa menghiraukan pelajaran. Tapi, siapa yang menyangka bengong-nya Howard membawa pengaruh besar pada dunia meteorologi. Pada tahun 1802, Howard berhasil mengklasifikasi 3 bentuk dasar awan dan kombinasinya.

Tiga bentuk dasar awan

Ketiga bentuk dasar awan itu adalah Cirrus, Cumulus, dan Stratus. Cirrus merupakan awan dengan bentuk seperti rambut atau serat. Lalu, Cumulus merupakan awan dengan bentuk seperti gumpalan atau timbunan menumpuk. Sedangkan Stratus adalah bentuk awan seperti lapisan layar atau lembaran.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan