Sebab, pendaftar hanya diseleksi melalui berkas dan esai. Tak ada seleksi lanjutan seperti wawancara.
Penerima beasiswa Swedish Institute di Lund University, Vicky Afris Suryono, membagikan tips menulis esai untuk menembus beasiswa. Vicky mengatakan esai menjadi poin paling penting dalam menembus beasiswa Swedish Institute.
"Pertama jangan pernah pakai quote orang. Kamu hidup di dunia nyata," kata Vicky dalam OSC Talks di Instagram @beasiswaosc, Kamis, 21 Maret 2024.
Vicky menyebut kutipan yang dikutip belum tentu benar dalam berbagai perspektif. Kemudian, tulislah esai dengan sederhana dan realistis.
"Tulis yang simple aja, sederhana, realitis, visibel untuk dilakukan. Jadi, jangan misal kenapa mau S2? Saya ingin melawan perubahan iklim di dunia," tutur lulusan Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Menurut dia, alasan memilih program studi menjadi poin paling kuat dalam penulisan esai. Untuk itu, penting untuk menjelaskan alasan studi yang relevan dengan tujuan setelah lulus.
"Misal ambil sosiologi hukum, terus kenapa pengin S2? Karena saya mau ekspert hukum di bidang apa? Menjelaskan itu penting karena itulah alasan kamu kuliah, jadi sinkron sama ilmu yang kamu dapat dan bisa kamu realisasikan setelah lulus," tutur dia.
Baca juga: Cerita Vicky Raih Beasiswa Swedish Institute Meski IPK Cuma 2,6 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News