Kemudian aspek feasibility, Erza mmenyebut penelitian harus memperhatikan apakah penelitian bisa dikerjakan dalam durasi yang telah ditentukan. “Adakah data dan utamanya bisa diakses datanya. Dan tentu yang terakhir adalah soal pendanaan penelitian,” tutur dia.
Kemudian, community. Erza mengungkapkan pada aspek ini bisa memperhatikan komunitas peneliti pihak-pihak yang ingin diajak berdialog dan keahlian yang akan dibangun.
2. Memilih negara dan kampus tujuan
Erza menyebut untuk aspek ini ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu sistem pendidikan, sistem pendukung, jaringan alumni, dan alasan pragmatis. Erza menyebut sebelum mendaftar beasiswa harus paham lebih dulu berapa lama durasi kuliah.“Seperti saya dulu saat magister ada pilihan di Australia atau Inggris. Tapi saya pilih Australia karena durasinya lebih lama karena dulu saya ingin studi lebih lama di luar negeri,” tutur dia.
Ranking kampus yang akan dituju juga penting. “Termasuk sistem pembimbingan seperti apa harus diperhatikan,” tutur Erza.
Kemudian, support system atau sistem pendukung, Erza menyarankan pendaftar beasiswa memperhatikan gaya hidup di negara yang dituju. Termasuk, dukungan kampus untuk mahasiswa internasional.
Selanjutnya, untuk jaringan alumni juga sangat penting. “Kekuatan alumninya seperti apa, kemudian prospek kerja sama ke depan termasuk jejaring keilmuannya,” kata dia.
Sementara itu, untuk alasan pragmatis, Erza menyatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama nilai TOEFL/IELTS, kemudian biaya hidup, dan terakhir aksesibilitas di negara atau kampus tersebut.