Ketentuan personal statement beragam tergantung pada lembaganya, tapi rata-rata memiliki kriteria dasar yang sama yaitu jumlah kata dan beberapa pertanyaan petunjuk yang harus dijawab di dalam tulisan. Walaupun terlihat sederhana, tapi proses membuat personal statement tidaklah mudah.
Pendaftar harus tau dirinya dengan baik dan mengartikulasikannya secara tepat dalam jumlah kata-kata yang terbatas. Oleh karena itu, struktur dan penyambungan paragraf juga harus diperhatikan.
Tips menulis personal statement:
1. Cek dan Riset Kembali Ketentuan Personal Statement
Setiap lembaga beasiswa memiliki ketentuannya masing-masing, kalau kamu mendaftar ke lebih dari satu lembaga, pastikan personal statement mu sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Bacalah dengan teliti dan siapkan tulisan sesuai dengan kriteria yang diminta.Hindari membuat satu personal statement untuk berbagai aplikasi beasiswa maupun perguruan tinggi. Selain itu, patut mengkonsiderasi tulisan sesuai dengan pembacanya. Ketahui lembaga atau institusinya dengan baik, values mereka apa, programnya apa saja, dan semua informasi ini bisa dengan mudah di cek di official website ataupun media sosial.
Dengan informasi ini, kamu bisa lebih mudah mengkaitkan cita-cita ataupun tujuan studi dengan lembaga beasiswa atau institusi perguruan tinggi yang kamu daftarkan.
2. Hook Pembuka Paragraf
Sebagai pembuka, bagian paragraf pertama sudah harus mengambil perhatian pembaca. Kandidat biasa mulai dengan cerita pribadi atau latar belakang, tapi pastikan ada hook yang membuat pembaca penasaran dan langsung tertarik dengan cerita hidupmu.3. Be Authentic
Apa yang membuat kamu berbeda dengan kandidat lainnya? Tidak lain adalah pengalaman dan kepribadianmu.Pilihlah pengalaman secara spesifik yang bisa mendukung aplikasi beasiswamu, hindari jawaban yang terlalu dangkal seperti “Aku mau ikut beasiswa ini karena keren” atau “Aku mau masuk universitas ini karena ingin tinggal di luar negeri”.
Jawaban seperti ini terlalu general, cobalah gali pengalamanmu lebih dalam dan perlihatkan keunikan dirimu. Ingat bahwa penilai harus membaca ratusan hingga ribuan personal statement, jadi pastikan kamu bisa mengambil perhatian mereka. Dan yang paling penting adalah be yourself, jangan berbohong untuk menjadi orang lain.
4. Korelasikan Program Studi yang Diambil dengan Tujuan Jangka Panjang
Jelaskan tujuan pendidikan dengan cara mengkorelasikan program studi dengan tujuan jangka panjang. Ini memperlihatkan bahwa kamu individu yang mempunyai cita-cita, ambisi, dan visi misi hidup.Beberapa beasiswa juga mewajibkan awardeenya untuk kembali ke negara asal dan mengabdi untuk negaranya. Jangan lupa untuk mengkorelasikan kondisi ini di dalam personal statement mu bila sesuai.
Selain mengkorelasikan program studi, kamu juga bisa merelasikan alasan spesifik seperti pilihan negara studi (Kalau di luar negeri), alasan memilih institusi tertentu, atau mungkin ada dosen atau fasilitas lain yang membuat kamu ingin kuliah di sana.
5. Ketahui Kekurangan dan Kelebihan
Ada beberapa ketentuan yang menanyakan tentang kekurangan dan kelebihan, dalam kondisi ini kamu harus membuat strategi supaya bisa menjawab pertanyaan dengan cermat. Pertama, saat menulis tentang kelebihan jangan lupa memberikan contoh dan dampaknya.Misalkan, kamu individu yang selalu cepat tanggap dan siap mengerjakan apapun. Karena hal ini, kamu bisa membantu menaikkan followers di akun instagram perusahaan sebesar 10 persen saat kamu magang.
Saat menjelaskan tentang kekurangan, pilihlah kekurangan yang bisa menjadi kelebihan juga. Contohnya, kelemahannya terlalu fokus pada detail jadi proses mengerjakan tugas jadi lama.
Fokus pada detail juga bisa menjadi kelebihan, seperti melihat detail kecil yang mungkin terlewat oleh orang lain. Jangan lupa untuk menjelaskan apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
6. Jangan Bertele - Tele
Selain critical thinking dan refleksi mendalam, personal statement juga menantang kamu untuk menulis dengan baik. Hindari menggunakan kata-kata yang terlalu panjang untuk menjelaskan sesuatu. Buatlah dengan singkat, padat, dan jelas. Karena, selain ada batas maksimum kata, penilai juga melihat seberapa handal kamu bisa mengartikulasikan diri sendiri di dalam tulisan.Ingat bahwa personal statement bukanlah autobiografi. Fokus pada pengalaman dan cerita yang relevan dengan aplikasi beasiswa maupun perguruan tinggi. Tidak perlu menjelaskan cerita dari TK ataupun SD kalau memang tidak relevan dan mendukung aplikasimu.
7. Minta Bantuan Orang Lain untuk Memberikan Kritik dan Saran
Setelah sudah selesai menulis personal statement mu, jangan lupa untuk membacanya lagi beberapa kali sampai kamu benar-benar puas dengan hasilnya. Dan terakhir, jangan lupa untuk minta masukkan dari orang-orang terdekat untuk membaca tulisanmu dan minta masukkan mereka. Akan lebih baik lagi bila kamu bisa mendapatkan masukkan dari orang yang sudah pernah menjadi awardee beasiswa atau universitas tujuan dengan latar belakang serupa.Begitulah 7 tips praktis yang bisa kamu praktekkan saat membuat personal statement. Jangan lupa untuk melihat tanggal batas pendaftaran, dan siapkan personal statement mu jauh sebelum pendaftaran tertutup agar kamu bisa siapkan berkas lainnya. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
Baca juga: Jenis-Jenis Esai Beasiswa, Personal Statement, Motivation Letter hingga Study Plan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News