Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Jenis-Jenis Esai Beasiswa, Personal Statement, Motivation Letter hingga Study Plan

Ilham Pratama Putra • 27 Desember 2022 17:09
Jakarta:  Salah satu tahapan dan berkas yang yang harus dilampirkan para pemburu beasiswa adalah membuat esai.  Tahapan berikut ini tidak bisa disepelekan, sebab di banyak beasiswa, esai justru memberi kontribusi cukup penting bagi lulus dan tidaknya calon pendaftar.
 
Esai hampir selalu diminta dalam persyaratan beasiswa, salah satunya karena dalam tulisan ini akan didapatkan informasi yang tidak didapatkan dari dokumen-dokumen dan berkas resmi lain yang kamu lampirkan.  Seperti ijazah, CV, sertifikat kompetensi, atau transkip nilai akademis.
Itu mengapa esai seperti personal statement dan motivation letter menjadi salah satu kunci yang membuat langkahmu mulus hingga akhir proses seleksi beasiswa.
 
Namun saat membaca persyaratan, tak jarang calon pendaftar dibuat bingung dengan apa yang tertera.  Sebab terkadang istilah yang digunakan berbeda-beda, ada esai, personal statement, motivation letter dan sebagainya.

Kemudian muncul perbedaan, apa sih bedanya dari esai-esai tersebut? Nah untuk, biar Sobat Medcom enggak bingung, yuk kita simak artikel yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini:

1. Personal Statement

Personal statement adalah salah satu jenis esai yang tujuannya mempromosikan diri pendaftar penerima beasiswa sebagai kandidat terbaik untuk jurusan kuliah tertentu di perguruan tinggi pilihan.  Untuk membedakan personal statement dengan esai lainnya adalah dengan memperhatikan kata kunci 'person'. 
 
Jadi esai ini akan menjelaskan kepada pihak universitas tentang siapa dirimu. Sobat Medcom dapat membahas tentang latar belakang, prestasi, pengalaman-pengalaman yang menjadi titik balik dalam hidupmu dan sebagainya.
 
Dilansir dari laman Hotcourses, hal ini bertujuan untuk meyakinkan pihak universitas bahwa semua pengalaman hidupmu telah membentukmu sebagai seseorang yang bisa menjadi aset bagi perguruan tinggi tersebut.
 
Sebagai contoh, jika kamu memilih program MBA yang menekankan pada pengalaman kepemimpinan, Sobat Medcom bisa menceritakan bagaimana pengalamanmu saat memimpin di sebuah organisasi telah membantumu belajar menjadi seorang pemimpin yang tegas dan berprinsip. Kamu juga bisa menceritakan pengalaman-pengalaman lain yang mungkin nampak tidak berhubungan dengan jalur/rencana kariermu, asalkan semua pengalaman tersebut punya pengaruh besar dalam keputusanmu memilih jurusan kuliah dan universitas.

Ini yang Perlu Diperhatikan saat Menulis Personal Statement:

Dalam menulis personal statement, pastikan kamu jujur dan terbuka saat menulis esai ini. Ceritakanlah tentang kesulitan yang telah kamu lewati di sekolah/kampus/kantor atau pengalaman-pengalaman yang berkesan dalam hidupmu.
 
Jelaskan bagaimana pengalaman-pengalaman ini telah mempengaruhimu dan rencana studimu di masa mendatang.  Selain itu, gunakan kreativitasmu ya.
 
Carilah juga beragam ide untuk membuat pihak universitas tertarik membaca personal statement-mu. Misalnya, kamu bisa mencoba menuliskan cerita atau anekdot menarik dari hidupmu. Kamu juga dapat membuka esaimu dengan kutipan dari pengarang atau ilmuwan favoritmu.
 
Ekspresikan dirimu sebaik mungkin karena pihak universitas memang ingin bisa melihat siapa dirimu melalui esai ini.

2. Motivation Letter

Mirip seperti personal statement, para pendaftar beasiswa juga akan diminta untuk menggambarkan tentang dirimu dalam bentuk esai atau tulisan.  Namun bedanya dengan personal statement, tulisan ini harus menekankan pada rencana masa depan dan semua targetmu.
 
Dengan kata lain, pendaftar beasiswa harus mampu menjelaskan tentang motivasimu. Surat ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pilihan studimu benar-benar logis dan sesuai dengan passion-mu.
 
Saat menyusun surat ini, Sobat Medcom harus mengumpulkan semua pertanyaan yang bisa muncul mengenai motivasimu dan mencari cara untuk menjawabnya sebaik mungkin.

Berikut Beberapa Pertanyaan yang Wajib Dijawab dalam Motivation Letter-mu:

  • Apa alasanmu mendaftar di program studi dan universitas pilihanmu?
  • Mengapa ini adalah waktu yang tepat untukmu mendaftar?
  • Apa targetmu di masa mendatang dan apakah ada hubungannya dengan program studi pilihanmu?
  • Apa yang akan kamu dapatkan dari mempelajari program studi ini?
  • Apakah ada faktor tertentu yang membuat universitas pilihanmu beserta komunitasnya spesial?
  • Kenapa kamu kandidat yang tepat untuk program studi tertentu di universitas pilihanmu?
Nah, saat menjawab pertanyaan ini, kamu bisa memasukkan informasi yang mirip dengan isi personal statement, yakni: siapa dirimu, keterampilanmu, pengalaman hidup dan karirmu, serta bagaimana semua itu membentukmu menjadi kandidat yang ideal.
 
Intinya, kamu harus mengurangi cerita mengenai dirimu dan latar belakangmu. Berfokuslah pada penjelasan, mengapa kamu adalah kandidat terbaik dan apa yang membuatmu tertarik belajar di universitas pilihanmu. Jangan lupa bahwa surat ini bersifat formal, jadi gaya penulisannya harus kamu sesuaikan.

3. Statement of Purpose

Statement of Purpose dikenal juga sebagai pernyataan penelitian atau letter of intent, ditulis kepada panel penerimaan dan berbicara tentang jalur karier, minat, kontribusi profesional, tujuan dan motivasi untuk mengejar program tertentu. Dilansir dari laman IDP.com, ini biasanya disampaikan dalam bentuk esai, namun, universitas tertentu juga dapat menyimpannya berdasarkan pertanyaan.

Tujuan dari Statement of Purpose

SOP adalah decision maker bagi aplikasi pendaftar beasiswa. Esai ini akan membantu panitia penerimaan menilai kehidupan Anda, tujuan karier, kepercayaan, pengetahuan subjek, dan visimu.
 
Singkatnya, SOP yang ditulis dengan baik menggambarkan kepribadian Sobat Medcom secara keseluruhan. Ini adalah kesempatan untuk menyampaikan tujuanmu kepada komite dan alasan mengapa mereka harus memilih kamu daripada pelamar lainnya.

Cara Menulis SOP yang Baik

  1. Rencanakan dengan baik
  2. Kerjakan draft
  3. Tinjau sebelum Anda mengirim

4. Study Plan

Dilansir dari laman Schoters, study plan memang tidak terlalu sering diminta oleh penyedia beasiswa, namun ada beberapa beasiswa yang mempersyaratkan ini.  Study plan atau rencana belajar adalah garis besar rencana belajar selama kamu kuliah.
 
Study plan berisi hal-hal yang akan kamu pelajari, tujuan mempelajari bidang studi yang kamu piih dan bagaimana caramu  mencapainya nanti. Sedangkan tips study plan beasiswa yang paling utama adalah untuk menyambungkan tujuan dan visi misi beasiswa. 

Hal yang Diisi di Study Plan Beasiswa

  • Tips study plan beasiswa adalah kamu mengikuti format penulisan yang dikehendaki, mulai dari bahasa, layout, dan lain sebagainya. 
  • Mulailah dengan menentukan tujuan studimu. 
  • Setelah menjabarkan tujuan tersebut, kamu bisa menjabarkan kegiatan apa saja yang akan kamu lakukan untuk mendapatkan tujuan tersebut. Contohnya seperti, mengikuti kelompok penelitian di kampus, mengikuti kegiatan volunteer, dan lain sebagainya. 
  • Study plan menjelaskan tentang rencana studi yang detil. Kamu diminta menjabarkan rencana studi hingga tesis atau skripsi di akhir masa studimu.
Setelah Sobat Medcom mengetahui macam-macam esai yang kerap diminta penerima beasiswa, tentunya sudah enggak bingung lagi ya.  Banyak beasiswa di luar negeri yang akan buka di awal tahun, yuk persiapkan diri dan berkas, serta dokumen yang dipersyaratkan. Semoga kamu menjadi salah satu penerima beasiswa incaranmu ya!
Baca juga:  Kenali Apa Itu Personal Statement, Dokumen Kunci untuk Mendapatkan Beasiswa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan