Mahasiswa UI penerima program IISMA Ahmad Fauzan. DOK YouTube Ditjen Dikti
Mahasiswa UI penerima program IISMA Ahmad Fauzan. DOK YouTube Ditjen Dikti

Mahasiswa UI Bagikan Tips Lolos Seleksi IISMA

Medcom • 05 Desember 2023 16:37
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung pelajar Indonesia untuk belajar di luar negeri. Salah satunya lewat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
 
Salah satu mahasiswa yang ikut program ini adalah Ahmad Fauzan. Mahasiswa Sastra Jerman Universitas Indonesia itu berhasil kuliah selama satu semester di Universitat Pecs, Hungaria. 
 
“Aku milih IISMA karena itu alasan ya mungkin aku rasa mimpi yang mungkin belum terwujud ketika aku SMA dan juga ketika aku ingin menjalankan perkuliahan harus diwujudkan pada waktu itu dan aku rasa mungkin IISMA jadi salah satu jalan untuk aku mewujudkan mimpi aku yang sebelumnya itu belum terwujud gitu,” ujar Fauzan dalam Podcast Dikti Menyapa Ep.24 dikutip dari YouTube Ditjen Dikristek, Selasa, 5 Desember 2023.

IISMA merupakan program beasiswa yang memberikan mahasiswa Indonesia kesempatan belajar di perguruan tinggi luar negeri ternama selama satu semester atau selama 4 sampai 6 bulan. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa program sarjana maupun vokasi. 
 
Dari tahun ke tahun, peminat IISMA makin banyak. Tak heran, seleksinya termasuk ketat. Untuk itu, perlu persiapan matang saat mendaftar.
 
Nah, buat Sobat Medcom yang ingin mendaftar IISMA, Fauzan membagikan sejumlah tips agar peluang lolos seleksi IISMA lebih besar.
 
Fauzan mengatakan bila ingin lolos IISMA, paling utama yang harus diperhatikan ialah cara mahasiswa mengenali diri sendiri. Hal itu penting karena IISMA mencari mahasiswa yang sudah pandai menilai dan mengenal dirinya sendiri.
 
Setelah itu, mulailah merangkai cerita tentang diri dengan baik guna penulisan esai sebagai syarat yang dibutuhkan. Penggambaran diri di esai merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh pada kelolosan.
 
“Karena kita untuk nulis di esai itu kita perlu untuk ngerangkai itu dan kita harus jadi story teller dari esai tersebut,” papar dia.
 
Fauzan menuturkan penting juga untuk meminta feedback dari orang lain mengenai esai yang sudah ditulis. Menurutnya, perspektif seorang pembaca dan penulis bisa saja berbeda.
 
Dia menyebut dari feedback tersebut, penulis bisa lebih mengeksplor kalimat agar lebih baik dan bisa diterima semua orang.
 
Selanjutnya, yang juga penting disiapkan adalah untuk wawancara. Persiapan yang harus dilakukan yaitu mencari tahu keunikan serta kelemahan dalam diri sendiri. Dalam sesi wawancara, IISMA ingin menilai kepribadian dan kemampuan berbahasa pelamar.
 
Tak hanya itu, IISMA juga ingin menilai apakah sang pelamar cocok untuk mewakili Indonesia atau tidak dalam program pertukaran pelajar ini. Maka dari itu, menurutnya penting sekali untuk menyiapkan soft skill dalam keterampilan berbicara untuk keperluan interview.
 
“Interview itu enggak cuma tentang prestasi doang tapi juga memang tentang diri kita, kita mau ke mana setelah IISMA, kita mau ngapain sih pas IISMA, itu kan penting banget,” ungkap Fauzan.
 
Dia menyebut berbagai upaya dan pengalaman juga sangat berpengaruh pada proses menggapai kampus impian. “IPK yang bagus mungkin akan mengantarkanmu lolos seleksi berkas, tapi pengalaman-pengalaman itu akan mengantarkanmu ke universitas tujuanmu,” tutur dia. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga: 23 Kali Gagal Seleksi Beasiswa, Fauzan Akhirnya Wujudkan Mimpi Kuliah di Benua Eropa Lewat IISMA

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan