Dalam mencari suatu pekerjaan, hal penting pertama yang perlu dipikirkan, yakni tujuan. Devi menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam alasan (motivasi) seseorang dalam mencari suatu kerja. Beberapa contoh tersebut seperti mencari pengalaman, validasi, tekanan sekitar, mengejar keinginan, atau bahkan kebutuhan finansial.
“Ada berbagai macam motivasi orang-orang ketika dia mau cari kerja. Menurutku tidak ada suatu motivasi yang lebih (baik) dari yang lainnya. Semua motivasi itu valid, situasinya berbeda-beda dan yang terpenting (kita) tahu motivasinya,” kata Client Success Senior Associate dari Kalibrr Indonesia, Deviana Kurniawati dalam webinar ‘Job Seeking 101’ yang dikutip dari laman UNair, Jumat, 27 Agustus 2021.
Tujuan mencari kerja dapat diraih dengan mengenali jati diri terlebih dahulu. Kenali beberapa poin penting seperti tipe orang yang bagaimana diri kita ini, background pendidikan, pengalaman, prestasi (capaian), dan rencana kita lima tahun kedepan.
Menurut penjelasan Devi, setelah paham akan jati diri maka selanjutnya memulai untuk mencari tahu (research) terkait peran dan perusahaan atau tempat kerja yang akan dituju. Kemudian setelah itu boleh untuk memulai mencari lowongan pekerjaan di berbagai media, seperti situs resmi perusahaan, job portals, University’s Career Center, dan media sosial lainnya.
“Jadi, sebenarnya cukup dua ini (research dan Job Hunt) saja yang perlu kalian lakukan,” tekannya.
Devi juga membagikan tips agar mendapat kesempatan interview perusahaan. Pertama, ketika mencari lowongan kerja, pastikan pekerjaan tersebut sangat sesuai dengan profil pribadi.
Kedua, kirimkan CV yang relevan beserta surat lamaran kerja yang baik dan benar. Terakhir, bangun relasi dan merespons pihak yang menghubungi kita secara baik. “Jangan salah, terkadang kita berpikir job interview itu hanya sesi perusahaan menilai diri kita. Tetapi, sebenarnya itu juga menjadi kesempatan kita untuk menilai perusahaan tersebut,” terangnya.
Terdapat etika-etika tertentu saat menjalani proses interview yang wajib diketahui. Beberapa hal tersebut seperti berterima kasih atas kesempatan yang diberikan (biasanya saat membalas e-mail undangan interview), memberi kepastian sanggup mengikuti jadwal wawancara, menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dan pakaian yang rapi, dan luangkan waktu lebih untuk datang (siap) lebih awal dari jadwal wawancara.
Baca juga: Akademisi IPB Bagikan Tips agar Tak Terpapar Hoaks
Terdapat juga tiga momen krusial saat sesi wawancara yang dibagikan Devi. Pertama yakni first impression yang dibuat oleh perekrut, perlu disiapkan dengan baik. Kemudian yakni cara kita untuk menjelaskan segala kekurangan pribadi secara baik.
Terakhir yaitu terkadang perekrut meminta kita untuk bertanya soal apapun yang terkait dengan perusahaannya. Proses interview hanya sekitar satu jam, manfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang diberikan.
Usahakan diri kita terkesan manusiawi mungkin daripada terlihat sempurna tanpa celah. Jangan berusaha menjadi atau meniru orang lain yang dirasa lebih hebat dari diri kita, berikan yang terbaik dari versi kita sendiri.
“Coba cari kerja yang mungkin kalian bisa nyaman ke depannya, supaya karier yang dibangun menjadi dream career kalian,” ujar Devi.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News