"Self harm adalah semua hal yang dilakukan untuk menyakiti diri sendiri, self harm menggambarkan berbagai hal yang dilakukan orang terhadap diri mereka sendiri dengan cara yang disengaja dan biasanya tersembunyi. Jadi, objek self harm ini adalah diri sendiri," ujar Nurul mengutip siaran pers UGM, Jumat, 9 Juli 2021.
Nurul menjelaskan metode yang digunakan untuk melukai diri sendiri, seperti memukul atau membenturkan badan, cutting, menjambak rambut, menggaruk, overdosis dan mulitasi diri. Rata-rata orang menggunakan lebih dari satu metode.
Self harm ada yang bersifat 'Non-suicidal Self Injury' (NSSI), dan ada yang bersifat atau mengarah kepada 'suicidal attempt'.
Baca: KIP Kuliah 2021: Cakupan Pembiayaan, Syarat, dan Cara Pendaftaran
Sejalan dengan hal tersebut, Nopi menambahkan bahwa NSSI dijadikan sebagai salah satu cara (yang meladaptif) untuk mengatasi perasaan yang sangat sulit dikelola. Lalu, pikiran yang sangat mengganggu atau memori tentang peristiwa yang menyakitkan.
Dalam psikologi, kata dia, sebetulnya NSSI bukan merupakan diagnosa klinis seperti depresi, anxiety. Pada prinsipnya NSSI juga bukan merupakan diagnosa.
"Tetapi ini merupakan perilaku berbahaya yang harus mendapatkan perhatian dan membutuhkan penelitian yang lebih banyak terkait dengan hal ini," ujarnya.
Menurut Nurul, terdapat pertolongan pertama psikologis yang bisa dilakukan pada tindak NSSI saat muncul keinginan untuk melukai diri sendiri. Pertama, dengan mengalihkan diri dari keinginan untuk melukai diri sendiri seperti melakukan aktivitas fisik untuk meredakan kemarahan atau ketegangan.
Baca: Tips Menjaga Kesehatan Mata di Era Bekerja dan Belajar Daring
Kedua, mengenali hal yang dapat memicu munculnya dorongan melukai diri, menyadari sensasi tubuh saat dorongan diri muncul, dan mencari dukungan sosial (bentuk support system).
Terakhir adalah mencoba journaling. Menuliskan situasi sebelum, saat, dan sesudah melukai diri sendiri, hal ini dapat membantu untuk mengenali pola perilaku melukai diri dan memunculkan rasa tenang setelah menuliskannya.
Sedangkan, bantuan yang dapat diberikan jika mengetahui orang di sekitar kita melakukan NSSI adalah dengan mengidentifikasi risiko bahaya akibat perilaku melukai diri sendiri, mencari tahu apakah ada anggota tubuh yang terluka dan memberikan penanganan.
Ia mengatakan, bisa juga dengan bersikap tenang dan menunjukkan kepedulian, mendengarkan aktif, mengekspresikan empati, dan memberikan rasa aman dan nyaman. Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah menganjurkan untuk mendapatkan bantuan profesional yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News