Pakar Tsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widjo Kongko. Foto: Dok. Brin
Pakar Tsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widjo Kongko. Foto: Dok. Brin

Pakar Tsunami Ingatkan Kembali Potensi Megathrust di Selatan Jawa

Citra Larasati • 10 November 2022 15:41
Jakarta:  Pakar Tsunami Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Widjo Kongko mengungkapkan potensi gempa bumi megathrust yang ada di wilayah Jawa Barat di bagian Selatan dan Barat Daya Sumatra. Namun belum diketahui pasti kapan gempa bumi megathrust tersebut akan terjadi.
 
Untuk itu, Widji meminta masyarakat waspada terhadap ancaman tsunami dan upaya mitigasinya perlu lebih serius dan segera dilakukan. Hal ini disampaikan Widjo menanggapai hasil penelitian terbaru yang telah dipublikasikan dalam Jurnal penelitian Pepen Supendi dan tim dari BMKG yang berjudul "Natural Hazards" tentang potensi tsunami dari gempa megathrust di selatan Pulau Jawa.
 
Hasil penelitian ini yang telah terbit bulan Oktober 2022 lalu itu menyebutkan, gempa bumi megathrust dengan magnitude 8.9 dapat berpotensi tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai 34 meter.  Potensi tsunami ini patut diwaspadai khususnya bagian Selatan Jawa dan Barat Daya Sumatra, dan perkiraan tsunami akan menjalar melalui Selat Sunda memasuki Pantai Utara Jawa dan Tenggara Timur Sumatra.

Widjo juga menyebut bahwa dampak yang ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan dengan kejadian Tsunami di Aceh. “Oleh karena itu, perlu adanya upaya mitigasi dan peningkatan kewaspadaan dan khususnya sistem peringatan dini dan jalur serta tempat evakuasinya,” jelas Widjo saat melakukan wawancara secara langsung di Metro TV, dilansir dari laman BRIN, Kamis, 10 November 2022.
 
Adapun definisi Gempa Megathrust menurut EOS Science News By American Geophysical Union adalah pecahnya batas lempeng yang terjadi di bidang kontak dua lempeng tektonik yang bertemu di zona subduksi. Akibat adanya gerakan relatif antar lempeng tidak terbendung dan tekanan terkumpul di area dua lempeng, sehingga pelepasanya melalui gempa dahsyat yang disebut Megathrust.
 
Widjo juga menyampaikan, hasil penelitian ini harus ditanggapi serius karena dampaknya berpotensi katastropik dan luar biasa. Daerah tepi pantai di seluruh kepulauan khususnya daerah Jawa dan Sumatra serta negara–negara sekitar Samudera Hindia perlu waspada dan meningkatkan upaya mitigasinya.
 
Mitigasi bencana yang sudah ada harus segera dikaji ulang dan dievaluasi apakah sudah cukup untuk mengatasi potensi Gempa Bumi Megathrust dan tsunaminya dari kajian terbaru tersebut.
 
“Reviu kembali dokumen rencana kontijensi dan rencana operasisi, peta-peta jalur evakuasi, sistem peringatan dini untuk mitigasi tsunami terutama di wilayah pesisir Jawa Sumatra. Serius dan segera,” tutup Widjo. 
Baca juga:  Selamat! 7 Orang Menerima Habibie Prize 2022 Atas Sumbangsih Inovasi di Bidang IPTEK

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan