Pelindung wajah dilengkapi respirator pemurni udara hasil pengembangan UI. Foto: Dokumentasi Humas UI
Pelindung wajah dilengkapi respirator pemurni udara hasil pengembangan UI. Foto: Dokumentasi Humas UI

UI Kembangkan Pelindung Wajah dengan Respirator Pemurni Udara

Muhammad Syahrul Ramadhan • 17 April 2020 21:09
Jakarta: Tim ahli dan peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan pelindung wajah dengan teknologi Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai (RPUBB). Alat Pelindung Diri (APD) itu rencananya bakal diberikan kepada para tenaga medis yang menangani virus korona (covid-19).
 
"Prototipe APD RPUBB akan diuji coba di Rumah Sakit UI (RSUI)," kata Kepala Biro Humas UI Amelita Lusia melalui siaran pers, Jumat, 17 April 2020.
 
Amelia menjelaskan pelindung wajah dengan respirator pemurni udara ini merupakan hasil kolaborasi tim peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK). Kegiatan para peneliti ini berada di bawah koordinasi Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI).

APD ini dilengkapi dengan modul pemurni udara dan panel data sebagai indikator pengukur tingkat kualitas udara yang sudah tersaring. Selain itu, ada masker full face yang dilengkapi selang udara, dan modul baterai sebagai catu daya alat.
 
Baca: Inovasi Mahasiswa UNY, Kulit Salak Jadi Salep Antibau Kaki
 
Amelia menerangkan alat ini mampu bekerja selama enam jam secara terus-menerus dan dapat dipasangkan pada tas atau ikat pinggang khusus.
 
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Abdul Haris menyampaikan hal ini merupakan bentuk keterlibatan UI dalam upaya penanganan pandemi. Ia berharap upaya ini bisa ikut melindungi tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
 
"Sebagai upaya sumbangsih bagi bangsa, kami turut berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan APD yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah yang melanda Indonesia dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit dari tenaga medis," ungkap Haris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan