Mahasiswa Fakultas MIPA UNY menghasilkan salep antibau kaki. Foto: Dok. UNY
Mahasiswa Fakultas MIPA UNY menghasilkan salep antibau kaki. Foto: Dok. UNY

Inovasi Mahasiswa UNY, Kulit Salak Jadi Salep Antibau Kaki

Muhammad Syahrul Ramadhan • 17 April 2020 07:07
Jakarta:  Mahasiswa Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan) Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menciptakan losion atau salep untuk mengatasi bau kaki yang kerap muncul saat kaki mengeluarkan keringat berlebih di keadaan tertutup. Uniknya, salep ini berbahan dasar kulit salak.
 
Salep yang dikembangkan oleh tiga mahasiswa UNY yang terdiri dari Aditia Pramudia Sunandar dan Rahmanisa Laila Fitri dari program studi Pendidikan Biologi, serta Asmi Aris dari prodi Pendidikan Kimia.  Ketiganya melihat peluang memanfaatkan kulit buah yang memiliki nama ilmiah Salacca zalacca ini sebagai salep antibau kaki.
 
Asmi mengatakan, masyarakat kerap mendapati kulit salak yang hanya berakhir di tempat sampah setelah buahnya dikonsumsi.  Padahal kulit buah salak merupakan salah satu tanaman alam yang berpotensi sebagai antimikroba, mengandung senyawa yang dapat berguna sebagai antibakteri.

Asmi menjelaskan, dalam prosesnya kulit salak harus melewati beberapa proses hingga menjadi salep.  Mulai dari ekstraksi, pembuatan media, uji antifungi,  delipidasi ekstrak menggunakan n-heksana sampai formulasi sediaan losion.
 
Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan kulit salak yang mengandung flavonoid dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur ini.  Flavonoid ini membantu merusak spora-spora yang ada di jamur.
 
Baca:  Telkom University Ciptakan Aplikasi Petakan Korona
 
Dalam lotion juga mengandung berbagai bahan.  Di antaranya bahan yang berperan sebagai pelembab dan penyerap air.
 
“Penggunaan bahan ini bertujuan agar kaki tetap lembab, tidak terlalu basah dan terlalu kering. Dan selain itu losion kulit salak juga mampu mencegah pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab bau pada kaki,” jelas Asmi dikutip dari laman UNY, Jakarta, Kamis, 16 April 2020.
 
Bahan-bahan yang digunakan untuk karya yang berhasil meraih dana penelitian dari Fakultas MIPA UNY ini adalah kulit salak, etanol, nutrient agar (NA), aquades, Kultur jamur Trichophyton mentagrophytes, Sabouraud Dextrose Agar (SDA), NaOH 0,01 N, HCl 0,01 N, Amoxicillin 500 mg, Chloramphenicol 10%, n-heksana, setil alkohol, asam stearat, Butylated hydroxytoluene (BHT),Virgin Coconut Oil (VCO), Trietanolamin (TEA), alkohol, kertas payung, plastic wrap, aluminium foil, tisu, masker, dan Nipagin.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan