?Jakarta: Kasus pengelolaan sampah yang dikelola pemerintah masih menghantui Indonesia hingga saat ini. Salah satu perhatian utama yang masih belum terselesaikan adalah persoalan tingginya produksi sampah plastik.
Saat ini, sampah plastik mendominasi dan memiliki andil yang adil dalam peningkatan pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran tanah, pencemaran laut, belum lagi pencemaran udara. Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan pariwisata menjadi salah satu kota penyumbang sampah terbanyak setiap harinya di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang melayani Sleman dan Kabupaten Bantul.
Jumlahnya mencapai 300 ton per hari dan akan meningkat ketika hari raya tiba. Menurut keterangan Dinas Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta, setiap rumah tangga akan menghasilkan sekitar 0,7 kilogram hingga 1 kilogram sampah per hari, dengan sekitar 100 truk masuk ke TPST Piyungan.
Ini adalah akibat dari konsumsi plastik sekali pakai yang berlebihan atau pengelolaan sampah yang buruk. Saat ini kasus penimbunan sampah plastik belum tertangani dengan baik sehingga menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.
Misalnya, seringnya banjir akibat sampah yang dibuang ke sungai, rusaknya ekosistem laut, munculnya penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan volume emisi gas rumah kaca (GRK) dari sampah plastik yang terus meningkat. Berbagai dampak sampah tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak, karena setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Ini menjadikan keprihatinan sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang menaruh perhatian pada pengelolaan sampah plastik tersebut. Mereka adalah Rendy Novianto, Aira Mayhesa dan Zakkiatuz Zahrolazizah prodi D4 Pemasaran, Fadila Balqis Arifah prodi S1 Akuntansi dan Adha Estu Rizqi Susetya Radi dari prodi S1 Bahasa dan sastra Inggris. Para mahasiswa ini menciptakan aplikasi pengelolaan sampah plastik yang diberi nama Smart Trash.
Menurut Rendy, Smart Trash adalah platform edukasi dan pengelolaan sampah plastik dalam bentuk aplikasi android. Aplikasi ini bertujuan membantu tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh warga negara dalam membantu dan mengelola sampah plastik yang mereka hasilkan dengan cara yang lebih baik.
Baca juga: Samarium Bisa Atasi Nyeri pada Penderita Kanker, Ini Keistimewaannya
Yakni dengan bagian yang menguntungkan di setiap kategori sampah plastik. “Smart Trash dirancang tidak hanya untuk mengelola sampah plastik tetapi juga menjadi platform yang edukatif dan interaktif dengan desain yang menarik dengan menerapkan teknologi yang user-friendly dan up-to-date” kata Rendy.
Pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk mendapatkan berbagai keuntungan seperti menjual dan membeli sampah dalam berbagai kategori dalam bentuk pelet plastik. Tidak hanya itu, namun juga membaca artikel tentang lingkungan, menemukan komunitas pecinta lingkungan terdekat, dan saku digital disertai dengan chatbot yang mudah digunakan.
Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan masyarakat dapat belajar dan mendapatkan ilmu serta mengelola sampah rumah tangganya dengan lebih baik.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan