Peneliti UGM Adi Utarini bersama Mendikbud Nadiem Makarim. Tangkapan layar Instagram.
Peneliti UGM Adi Utarini bersama Mendikbud Nadiem Makarim. Tangkapan layar Instagram.

Formula Ampuh Berantas DBD Ditemukan Usai Diteliti Sepuluh Tahun

Ilham Pratama Putra • 21 Desember 2020 20:17
Jakarta: Peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Adi Utarini menemukan formula ampuh memberantas penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Penelitian yang dilakukan Utarini bersama tim World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, memakan waktu sepuluh tahun.
 
"Penelitian ini sejak 2011, dan selama 10 tahun kami bersama dengan tim ini merintis upaya terobosan untuk menemukan harapan baru, untuk pengendalian demam berdarah," kata Utarini dalam dalam siaran langsung Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Senin, 21 Desember 2020.
 
Utarini menerangkan, selama kurun waktu itu ia dan tim meneliti bakteri serangga dengan nama wolbachia. Bakteri alamiah itu dimasukkan ke air yang menjadi tempat peneluran nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus DBD.

Hasilnya, nyamuk pembawa DBD itu rupanya termodifikasi. Mereka menetas sebagai nyamuk Aedes Aegypti tanpa virus DBD.
 
Tim lalu mencoba membuat ekosistem nyamuk Aedes Aegypti yang telah diintervensi wolbachia. Caranya, dengan menitipkan bakteri itu ke masyarakat di wilayah penelitian.
 
"Jadi kita titipkan wolbachiah dalam ember ke masyarakat dengan sedemikian rupa, sehingga bakteri wolbachia itu bisa menekan virus DBD, sehingga nyamuknya saat menggigit virusnya tidak tertularkan," terangnya.
 
Baca: Temukan Cara Berantas DBD, Peneliti UGM Masuk 10 Ilmuwan Berpengaruh Dunia
 
Uut memastikan, bakteri wolbachia tidak akan merusak nyamuk. Wolbachia juga tak berdampak pada manusia. Ia mengaku telah menguji langsung dampak wolbachia terhadap manusia.
 
"Jadi kami kembangkan 600-an nyamuk, kami bikin kandang 30 kali 30 centimeter tangan kami masukkan kesitu, dan saat cek darah wolbachia tidak berpindah ke kami ataupun ke serangga lain," terangnya.
 
Utarini dan tim juga menyebarkan wolbachia ke beberapa desa di Yogyakarta. Dia mendapati hasil terjadinya penurunan kasus DBD yang cukup signifikan di desa-desa yang menjadi lokasi penelitian.
 
"Jadi impactnya yang kita harapkan itu demam berdarah menjadi sangat menurun di masyarakat. Ini yang ingin terus kita kembangkan," ungkapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan