Ilustrasi obat. DOK Freepik
Ilustrasi obat. DOK Freepik

Awas, Konsumsi Obat Anti Inflamasi Jangka Panjang Bisa Sebabkan Penyakit Gastritis

Renatha Swasty • 08 Mei 2025 20:06
Jakarta: Penyakit gastritis tak bisa dianggap enteng sebab dapat berakibat fatal bagi penderitanya. Penyakit yang menyerang lambung itu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya akibat penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID = Non-Steroid Anti-Inflamation Drug) dalam jangka panjang.
 
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Uniar), Willy Sandhika, menyebut konsumsi obat anti-inflamasi dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan lambung dan berisiko menyebabkan gastritis. Ini merupakan kondisi yang terjadi karena adanya peradangan pada lapisan mukosa atau selaput lendir lambung yang sering disebut dengan radang lambung.
 
Penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gastritis yang muncul dalam waktu cepat (akut) dan gastritis yang berlangsung dalam waktu lama (kronis).

“Konsumsi jenis obat-obatan anti nyeri, seperti aspirin, diclofenac atau obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) lainnya bisa meningkatkan risiko gastritis atau membuatnya semakin parah," kata Willy dalam penelitiannya dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 8 Mei 2025.
 
Efek samping dari jenis obat NSAID bisa berdampak pada kerusakan saluran cerna yang disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan yang terkandung dalam obat anti nyeri. Penyakit gastritis terjadi saat lapisan lambung rusak akibat penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) dalam jangka panjang.
 
Baca juga: Makanan Pedas Merusak Lambung, Mitos atau Fakta?

Penggunaan NSAID dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi gastrointestinal yang mana risikonya meningkat seiring bertambahnya usia, riwayat tukak lambung, riwayat perdarahan gastrointestinal, dosis NSAID yang lebih tinggi, dan penggunaan kortikosteroid secara bersamaan.
 
Bahan-bahan yang ada dalam obat anti nyeri disebut bisa menghambat enzim cyclo-oksigenase (COX) pada lambung yang berfungsi dalam mekanisme nyeri serta pertahanan lapisan mukosa lambung yang mana dapat berakibat erosi pada mukosa lambung.
 
"Selain itu, obat ini dapat menghambat enzim COX-1 dan COX-2, yang berperan dalam produksi prostaglandin yang berfungsi melindungi lambung,” papar dia.
 
Willy menyebut dalam menangani permasalahan tersebut diperlukan edukasi efektif pada masyarakat tentang efek samping obat-obatan jenis NSAID. Hal tersebut diperlukan agar dapat mengubah pola pikir masyarakat yang sudah banyak terdoktrin dengan promosi dan iklan dari produk obat anti-nyeri tersebut.
 
“Saran yang dapat saya berikan yaitu gunakan obat topikal seperti kompress, koyo, bobok dan minyak gosok untuk menangani masalah nyeri otot dan sejenisnya. Masyarakat perlu memahami efek samping penggunaan NSAID serta waspada karena masih ada oknum yang mencampur obat anti inflamasi pada jamu, sehingga menimbulkan efek yang lebih cepat,” tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan