Dia menyebut vaksin Merah Putih sebagai wujud kemandirian bangsa melalui triple helix. Hal tersebut penting agar Indonesia memiliki bargaining power terhadap negara-negara lain.
"Semoga vaksin Merah Putih jadi tuan rumah sendiri di Indonesia yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat, masyarakat, dan bangsa Indonesia," kata Fedik dalam konferensi pers daring, Senin, 7 Februari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Badan POM telah memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) terhadap vaksin Merah Putih. Uji klinis tersebut bakal dilakukan kepada objek manusia.
Kepala Badan POM, Penny K Lukito menerangkan uji klinik dilakukan dalam dua fase. Fase pertama 90 subjek diikutsertakan, sementara itu, fase kedua 405 subjek diikutsertakan.
Pihaknya memberikan target dari peta jalan pengembangan vaksin Merah Putih. Penny menyebut jika uji klinis fase satu dan dua memenuhi syarat, maka uji klinik fase ketiga akan menjadi tahap final untuk kemudian mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA).
"Uji klinis fase tiga ini ditargetkan akan rampung pada April 2022," ujar Penny.
Setelah itu, hasil uji klinik fase ketiga akan kembali dievaluasi oleh Badan POM. Nantinya, Badan POM direncanakan memberikan EUA pada pertengahan Juli 2022.
"Secara paralel dilakukan persiapan uji klinik fase tiga. Kami telah melakukan persiapan untuk meningkatkan skala produksi vaksin, termasuk yang digunakan untuk skala komersial," tutur dia.
Baca: Hasil Uji Praklinik Vaksin Merah Putih Aman dan Berkhasiat